Mohon tunggu...
abdul ash
abdul ash Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sambutlah mentari pagi dengan senyuman, burung-burung, bumi, dan langit. Jangan engkau mencela langit.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PD PAM Jaya Seolah Tak Mampu Bekerja, Sumur Tua Pun Terbuka

30 September 2013   14:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air Adalah sumber Kehidupan, Air Sangat Dibutuhkan Bagi Mahluk Hidup, terutama Bagi Manusia Dalam Memenuhi Kebutuhan Sehari-seharinya, Selain Dikosumsi, Air Juga DigunakanUntuk Mencuci, Mandi, Serta Kebutuhan Lainnya.

Akan Tetapi bagaimana Jika Pasokan Air Bersih Ini Tidak Didapat, Terutama Dikota besar, Seperti Dijakarta ini?

Hal Ini Terjadi Diwilayah Sebelah Barat Jakarta, Tepatnya Di Jalan Kayu-Besar, Cengkareng Timur, Sudah Hampir 3 (tiga) Pekan Air Bersih Tak Didapat, Dan Ibu-ibupun Mulai Gelisah Dan Resah, Dengan Memaksa Para Suami-suami Meraka, Untuk Membuka Sumur-sumur Tua, Yang Telah Lama Mereka Lupakan, Demi Memenuhi Kehidupan Rumah Tangga Mereka.

Lalu Dimanakah PD PAM JAYA? Yang Ditunjuk Oleh Pemerintah, Untuk Mendistribusikan Air Bersih, Khususnyanya Diwilayah DKI Jakarta Dan Sekitarnya, Sampai Saat Ini Tak Ada Pengecekan, pengontrolan, Dan Sosialisasi Terhadap Warga Yang Tak mendapat pasokan Air Bersih. Soalah-olah Mereka Tak Mampu Bekerja Dan Mencoba menutup Mata, Apa Yang Terjadi Diwarga.

Perlu Diketahui, Penggunaan Air Sumur Secara Berlebihan, Akan Berakibat Fatal, Salah Satunya Adalah, Terjadinya Penurunan Stuktur Tanah, Daratan Menjadi Lebih Rendah Dari Lautan, Dan Pada Akhirnya, Ketika Musim Hujan Tiba , Banjir Akan Melanda, Banjir Yang Tak Pernah Surut. Serta Masalah-Masal Yang Saat IniYang Sedang Dihadafi.

Berdasarkan Dari Info Kompas.com, Bapak, Yusuf Effendi Fohan,Selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Berkata, Bahwa pada 60 titik pantau di Jakarta dan sekitarnya, wilayah Muara Baru mengalami penurunan tanah paling dalam. Sejak 2002-2010, lokasi ini ambles sedalam 116 cm. Wilayah lain yang mengalami penurunan tanah cukup dalam adalah Cengkareng barat, yakni sedalam 65 cm.

Pada periode yang sama, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, menurun sedalam 47 cm, sedangkan di kawasan Jalan Thamrin terjadi penurunan sedalam 15 cm. Tanah di selatan Jakarta juga jeblok. Hal ini dibuktikan dengan penurunan sedalam 11 cm di wilayah Cibubur dan sekitarnya. Mungkin Dalam Kurun Waktu 20 Atau 30 tahun Lagi, Jakarta Akan Tenggelam, Sungguh Mengerikan ?

Ketika Masalah Ini Terjadi, Siapa Yang Harus Disalahkan?  Pemerintahkah, Yang Tak Bisa Mendistribusikan Air Bersih, Atau Masyarakat Yang Kurang Pemahamannya , Tentang Penggunaan Air Sumur.

Abdullah


Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun