Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kewajiban Presiden

31 Januari 2011   09:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:01 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan, sesuatu yang sepatutnya diberikan karena kemampuan yang dimilikinya. Dokter menyembuhkan sakit seseorang. si pasien bilang, "terima kasih dok, saya sudah lebih baik". sang dokterpun menjawab, "ah tidak, ini sudah menjadi kewajiban saya kok". Sebuah fragmen dialog hidup sehari-sehari yang biasa kita lakukan juga, terucap tau tidak terucap. Kewajiban ini pun sadar atau tidak sadar telah kita lakukan, seorang bapak mencari nafkah untuk keluarganya, seorang ibu melahirkan dan menyusui bayinya, seorang anak pergi sekolah menuntut ilmu, seorang guru mengajar dan mendidik murid-muridnya. Kewajiban  ini pun bisa kita tuntut dari pejabat pemerintah, baik pejabat daerah atau pejabat pemerintah, bahkan kewajiban ini pun melekat pada presiden sekalipun. Akan terasa timpang bila kewajiban ini tidak kita laksanakan dengan baik, seperti misalnya seorang bapak menganggur, si anak mencari nafkah dipinggir jalan, seorang ibu menjadi wanita karier lalai mengurusi anaknya, seorang guru tidak mengajar sibuk dengan obyekannya, para pejabat lebih sibuk mempertahankan jabatannya daripada melayani rakyatnya, atau seorang presiden yang mengurusi gajinya sendiri daripada mengurus negaranya. Kewajiban sering kali terabaikan dengan tuntutan haknya. Walau keduanya selalu jalan beriiringan, Hak dan Kewajiban, atau Kewajiban dan Hak, namun hak kadang bersuara lebih lantang daripada kewajibannya. Hingga pada suatu titik, hak lebih diutamakan walaupun kewajibannya belum digugurkan. Mudah-mudah kita selalu menjadi orang yang seimbang, seimbang dalam kewajiban, seimbang dalam haknya. Amin * Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun