Mohon tunggu...
Abdul Mutolib
Abdul Mutolib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pegiat literasi

Penulis buku teks pembelajaran di beberapa penerbit, pegiat literasi di komunitas KALIMAT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Literasi dan Liberasi

8 Juli 2020   17:50 Diperbarui: 8 Juli 2020   17:52 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan dan kemudahan kehidupan yang dicapai oleh manusia hari ini bukan hasil yang dibangun   setahun dua tahun kemarin. Tidak pula sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu. Tapi hasil perjalanan panjang peradaban  manusia.

Coba bayangkan jika peradaban tidak bergerak maju! Mungkin manusia masih berebut sumber daya alam sebagai satu-satunya sumber penghidupan. Peperangan antar kelompok, suku, dan bangsa tidak terhindarkan.

Manusia mungkin masih bergantung pada hewan untuk keperluan transportasi sehingga  mobilitas manusia  masih sangat lamban.

Di bidang komunikasi hubungan manusia mungkin masih sangat terbatas. Bumi masih terdiri dari kumpulan-kumpulan suku yang terisolasi dan belum terjadi interkoneksi.

Sekarang peradaban manusia sudah jauh berubah. Kemudahan,  kecepatan, dan keluasan jangkauan menjadi ciri peradaban saat ini.

Mata pencaharian manusia yang dahulu terkonsentrasi pada pemanfaatan alam (berburu dan mengambil hasil alam) kini bermetamorfosa dengan begitu variatifnya.

Perjalanan ratusan kilo meter yang dahulu harus ditempuh dalam beberapa hari, kini cukup dalam hitungan menit.

Suku bangsa yang dahulu terisolasi satu sama lain, kini terkoneksi dan seakan menjadi kampung global yang dekat satu sama lain berkat kemajuan teknologi informasi.

Itulah hasil dari gerak maju peradaban.

Definisi peradaban itu senderi menurut Yusuf Qardawi adalah sekumpulan dari bentuk-bentuk kemajuan, baik yang berupa kemajuan bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun sosial yang terdapat pada  suatu masyarakat atau masyarakat serupa.

Sebetulnya kemajuan yang ada sekarang tidak hadir di ruang kosong, tetapi merupakan kesinambungan dari apa yang ada sebelumnya dengan berbagai pengembangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun