Mohon tunggu...
Abdul Mutolib
Abdul Mutolib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pegiat literasi

Penulis buku teks pembelajaran di beberapa penerbit, pegiat literasi di komunitas KALIMAT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sukses dan Gagal dalam Kehidupan

3 Juli 2020   20:46 Diperbarui: 4 Juli 2020   05:21 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak ada orang yang mau gagal dalam hal apa pun. Sebaliknya, predikat berhasil dan sukses menjadi tujuan setiap orang dalam melakukan apa pun. Oleh karena itu banyak orang yang memiliki kekhawatiran gagal dalam hidupnya. 

Sebenarnya baik tidak sih takut gagal itu? 

Ada nasihat "Jangan takut gagal". Tapi ada pula nasihat " Waspadai kegagalan! Jangan hanya membayangkan yang manis-manis! Bayangkan pula hal terburuk yang mungkin terjadi!" 

Sebetulnya kedua nasihat tersebut sama benarnya jika ditempatkan pada konteks yang benar dan dalam  kadar yang tepat. 

Dalam konteks kesuksesan dunia, kegagalan jangan sampai menghantui dan melemahkan kekuatan kita. Kewaspadaan tetap diperlukan. Tetapi kadar harapan dan optimisme harus lebih besar dari kadar kekhawatiran. 

Satu hal yang harus disadari bahwa kegagalan dalam kehidupan dunia bukan lawan dari kesuksesan. Kegagalan adalah bagian dari kesuksesan. Di saat gagal, di situlah peluang untuk menemukan jalan kesuksesan. Kegagalan hadir dalam kehidupan kita agar kita belajar banyak hal tentang hidup, termasuk jalan meraih kesuksesan. 

Bisa jadi selama hidup, manusia belum bisa mencapai kesuksesan duniawi yang diinginkan. Di sini perlu disadari bahwa dunia ini adalah kampung ujian. Apa yang terjadi pada kehidupan manusia semuanya memiliki dimensi ujian. Kesuksesan dan kegagalan duniawi dua-duanya ujian. Sikap menghadapinya lah yang akan dinilai oleh Allah. 

Allah Swt. Zat yang Mahatahu kadang memiliki rencana yang berbeda dengan apa yang kita rencanakan untuk hidup kita. Tentu rencana Allah lebih baik daripada rencana kita. Allah telah mengingatkan kita  boleh jadi apa yang kita benci itu justru sebenarnya baik bagi kita, dan boleh jadi apa yang kita sukai itu justru buruk bagi kita (Q.S Al-Baqarah: 216). 

Seseorang yang belum mencapai mimpi-mimpi kesuksesannya dalam hidup, jika ia tetap memiliki keyakinan yang benar terhadap Allah, bersabar menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan keinginan, serta tetap teguh di jalan Allah, maka Allah menyediakan baginya kesuksesan yang lebih baik yaitu kesuksesan di akhirat. 

 Inilah makna pepatah, "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda"

 Bagaimana dengan kegagalan di akhirat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun