Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang 66 Tahun Bom Atom Nagasaki

8 Agustus 2011   22:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:58 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Fat Man" berjasa bagi kemerdekaan Indonesia walau bom itu telah meluluhlantakkan Nagasaki dan membunuh sekitar 80 ribu penduduknya, benarkah?

Sangat sulit dijawab apakah Fat Man berjasa bagi Indonesia atau tidak. Yang pasti, Fat Man telah membunuh sekitar 80 ribu penduduk Nagasaki dan meluluhlantakkan kota tersebut hingga berkeping-keping. Namun, apabila Fat Man tak dijatuhkan tentu Jepang masih bercokol di Indonesia, memperbudak bangsa Indonesia, dan memperlakukan bangsa ini makin semena-mena. Hari ini, 66 tahun yang lalu tepatnya tanggal 09 Agustus 1945, merupakan kenangan peristiwa yang tak bisa dilupakan oleh rakyat Jepang khususnya Nagasaki. Pada tanggal tersebut Fat Man dijatuhkan Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat di atas kota Nagasaki. Dalam sekejap Fat Man meluluhlantakkan Nagasaki dan membunuh sekitar 80 ribu orang penduduknya. Efek Fat Man tak sampai di situ, radiasi yang ditinggalkan oleh bom atom itu pun terus menghantui penduduk Nagasaki hingga bertahun-tahun kemudian. Banyak penyakit mematikan yang diderita oleh penduduk Nagasaki dan sekitarnya sebagai akibat dari semburan radiasi Fat Man tersebut, mulai dari kanker hingga cacat bawaan yang diderita para bayi yang dilahirkan pasca pengeboman itu. Efek Fat Man memang luar biasa bila dibanding dengan Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima tiga hari sebelumnya (06 Agustus 1945). Daya ledak Little Boy sekitar 50 km/segi sedang Fat Man sekitar 100km/segi. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya ledakan Fat Man tersebut. Begitu pula dengan beratnya, Fat Man mempunyai berat sekitar 105 ton, kalah jauh dengan Little Boy yang memiliki berat sekitar 55 ton. Untungnya, penduduk Nagasaki tak begitu padat hingga jumlah korban yang jatuh tak sebesar di Hiroshima yang mencapai jumlah korban hingga 140 ribu orang. Enam hari setelah Fat Man dijatuhkan di Nagasaki, pada 15 Agustus 1945, Jepang pun menyerah tanpa syarat kepada pihak Sekutu dan mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II. Penyerahan Jepang pada pihak sekutu ini tentu sangat menguntungkan Indonesia yang kala itu masih dijajah oleh Jepang. Atas dasar kemanusiaan tentu kita mengutuk tindakan pengeboman tersebut. Namun di balik itu, tindakan sekutu atas pengeboman itu telah membuat Jepang meninggalkan tanah-tanah jajahannya di Asia-Pasifik termasuk Indonesia. Apakah Fat Man telah berjasa bagi kemerdekaan Indonesia? Jawabannya tentu menimbulkan banyak versi dan persepsi, tergantung dari sudut mana seseorang itu memandang peristiwa yang terjadi 66 tahun yang lalu tersebut. Apakah benar atau tidak? Sumber gambar: Wikipedia dan http://www.alexandervandergraaf.nl

Baca tulisan-tulisan lainnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun