Indonesia dipaksa Walk Out dalam turnamen bergengsi All England. Hal ini dikarenakan tim bulu tangkis Indonesia berangkat ke Birmingham, Inggris, menggunakan pesawat Turkish Airlines yang salah satu penumpangnya dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Sebelum berangkat, tim bulu tangkis Indonesia melakukan tes swab PCR dan dinyatakan negatif. Sesampainya di tempat tujuan, Tim Garuda melakukan tes swab kembali untuk memastikan bahwa mereka tidak terinfeksi virus corona. Setelah hasilnya keluar, tim bulu tangkis Indonesia dinyatakan negatif dan bisa melakukan berbagai kegiatan termasuk bertanding.
Namun, pihak BWF tidak yakin dengan tes swab tersebut sehingga pelaksanaan turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut sempat ditunda dan dilakukan tes swab kembali.
Dua ganda berpasangan putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo -- Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan -- Mohammad Ahsan, sempat menaklukkan perwakilan Inggris di babak 32 besar. Hal ini menyebabkan mereka melaju ke babak 16 besar All England Open 2021.
Setelah meraih kemenangan tersebut, mayoritas Tim Garuda yang berisi pelatih, pemain, dan ofisial dipandu panitia All England Open 2021 menuju hotel mereka. Pemerintah Inggris menginstruksikan kepada mereka untuk melakukan karantina di hotel mereka. Namun anehnya, ada beberapa perwakilan dari Indonesia yang tidak mendapatkan surat elektronik untuk karantina, yaitu Mohammad Ahsan (pemain), Irwansyah (asisten pelatih), Iwan Hermawan (Kasubid Sport Science), dan Gilang (Masseur).
Pemerintah Inggris menilai bahwa Tim Garuda harus melakukan isolasi selama 10 hari karena ternyata terdapat salah satu penumpang pesawat Turkish yang digunakan tim bulu tangkis Indonesia untuk menuju kota Birmingham, Inggris yang positif corona. Hal itu sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah Inggris yang mengharuskan orang melakukan isolasi jika berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang terpapar Covid-19.
Dengan terpaksa, tim bulu tangkis Indonesia harus mematuhi aturan tersebut dan mundur dari All England Open 2021. Mereka akan menjalani isolasi sampai dengan tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre.
Anehnya, ketika perjalanan menuju hotel, Tim Garuda dinyatakan kalah Walk Out di babak 16 besar. Hal ini menjadikan Indonesia pulang tanpa membawa satu pun gelar.
Kejadian ini juga menimbulkan kecaman dari netizen Indonesia. Mereka menilai bahwa penyelenggaraan event All England Open 2021 ini tidak adil sama sekali. Mereka beralasan bahwa pemain dari Turki, Neslihan Yigit, masih tetap diperbolehkan bertanding. Padahal dia juga berangkat dengan menggunakan pesawat yang sama dengan Tim dari Indonesia. Netizen Indonesia menganggap bahwa penyelenggaraan event bulu tangkis di kampungnya lebih baik daripada penyelenggaraan event All England Open 2021 ini.
Dubes RI untuk Inggris, Desra Percaya, mendesak pemerintah Inggris untuk menghentikan sementara seluruh pertandingan All England 2021 sampai masa isolasi para atlet Indonesia selesai.
Beliau juga tidak menginginkan adanya diskriminasi terhadap Indonesia. Karena saat pertama kali diadakan tes swab di Inggris, terdapat beberapa atlet dari Denmark, India, dan Thailand yang positif COVID-19. Panitia lalu menunda pertandingan mereka. Namun, dalam waktu kurang dari 7 jam, atlet- atlet tersebut dinyatakan negatif corona dan pertandingan mereka dilangsungkan.
Meskipun terdapat banyak anomali yang terjadi, tetapi kita tetap harus berharap yang terbaik untuk tim kesayangan kita dalam pertandingan bulu tangkis bergengsi dan tertua di dunia ini.