Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ilmu Tanpa Adab Bagai Masakan Tanpa Penyedap

23 Januari 2023   16:01 Diperbarui: 23 Januari 2023   16:50 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen poto-pribadi) . 

Ilmu adalah pemberian Tuhan yang mengalir dengan takdir kita. Semua orang pasti ingin punya ilmu, karena ilmu bagian dari kebutuhan dan pegangan hidup. Tanpa ilmu kita bukan siapa-siapa dan tak akan dipandang baik oleh orang lain. 

Namun, ilmu tak akan lahir begitu saja tanpa hadirnya seorang Guru. Seberapapun pintarnya seseorang, pasti dia punya Guru. Ilmu dan figur seorang Guru adalah dua mata uang yang tak dapat dipisahkan.

Kita mungkin diberikan kelebihan oleh Tuhan tapi semua perantara dari Guru kita. Beliaulah manusia hebat yang tak kenal lelah mengajari kita huruf sampai bisa mengenal kata, dan sampai akhirnya kita mulai bisa membaca dan menulis.

Gurulah yang memberikan kita adab, bukan hanya mengajar tapi juga mendidik. Guru mengajari kita tentang akhlak, bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan meminta maaf jika punya salah. 

Karena kata guru, seberapapun ilmu yang kita miliki tetapi akhlak kita jelek, semuanya tiada berguna. Seperti masakan yang terasa hambar jika tidak kita berikan bumbu dan sedikit penyedap. Ilmu dan adab harus beriringan agar kita tidak mudah rapuh dan roboh dihempas angin kencang. 

Hari ini, saya berpikir begitu pentingnya menyeimbangkan pengetahuan dengan adab/akhlak yang harus kita ajarkan dan kita tanamkan pada generasi milenial penerus bangsa.

Di Jaman sekarang, banyak sekali siswa yang sudah jauh dari adab. Banyak sekali kejadian di beberapa daerah, Siswa berani sama gurunya bahkan melawan sama orangtuanya sendiri. Sungguh miris dan ini menjadi potret pendidikan yang buruk. 

Penting bagi kita sebagai pendidik dan orangtua untuk memikirkan anak kita. Jangan biarkan anak kita kesepian karena ditelantarkan oleh orangtuanya.

Meskipun, kita adalah orang yang sibuk dan tak punya waktu banyak bersama keluarga karena tuntutan pekerjaan dan jabatan. Namun, sempatkanlah walau sebentar untuk memperhatikan anak kita dan menyapanya walau hanya lewat pesan whatsapp atau menelponnya.

Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orangtua terkadang akan menimbulkan banyak persoalan, utamanya pada perubahan yang dialami oleh anak kita. Hal yang demikian, merupakan salah satu faktor anak kehilangan kendali dan terjadi perubahan akhlak dan mentalnya. Sehingga, banyak sekali anak yang rusak pola pikirnya dan terlebih akhlaknya karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orangtua. 

Terakhir, semua manusia akan mengalami masa tua jangan biarkan anak kita membalas perlakuan kita di masa tua nanti. Merekalah yang akan merawat kita sampai kita sudah tak berdaya dan memasuki masa senja. 

Merawat anak kita bukan dengan uang dan kemewahan. Namun dengan kasih sayang dan ilmu yang bermanfaat. Ajarilah mereka dengan sentuhan toleransi, pentingnya menghargai orang lain dan adab. Anak kita harapan masa depan kita, bagaimana anak kita bisa menjadi orang yang bisa kita banggakan. Anak kita adalah penerus keluarga yang harus kita jaga dan kita arahkan, agar kelak bisa menjadi manusia berguna bagi keluarga, agama dan bangsa. Potret inilah yang harus kita pahami bersama agar anak kita bisa menjawab tantangan global dengan pondasi yang kuat yang berlandaskan agama dan kultur nusantara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun