Akhir Ramadhan: Kembali dalam Kesucian
Ramadhan telah berlalu, meninggalkan jejak cahaya bagi jiwa-jiwa yang berpuasa. Hari-hari penuh keberkahan itu seakan mengajarkan kita tentang makna kesabaran, ketulusan, dan kembali kepada fitrah yang suci. Kini, kita berada di penghujungnya, di ambang Idul Fitri, hari kemenangan bagi mereka yang telah menjalani ujian spiritual selama sebulan penuh.
Kembali ke dalam Dekapan-Nya
Sebagaimana setiap perjalanan memiliki akhirnya, demikian pula hidup ini. Ramadhan mengingatkan kita bahwa sejatinya kita adalah musafir di dunia ini. Sebagaimana firman Allah:
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali. (QS. Al-Baqarah: 156)
Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata:
: .
Dunia ini hanyalah tempat persinggahan, bukan tempat tinggal abadi. Manusia di dalamnya terbagi menjadi dua: seseorang yang menjual dirinya dan mencelakakannya, serta seseorang yang membeli dirinya dan membebaskannya.
Maka, Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga panggilan untuk kembali kepada Allah dengan hati yang bersih.
Kembali ke Pangkuan Mereka
Bagi mereka yang masih memiliki orang tua, Idul Fitri adalah saat yang paling indah untuk merasakan kasih sayang dan kehangatan mereka. Meminta maaf kepada mereka, mencium tangan mereka, serta berbakti dengan sepenuh hati. Namun, bagaimana dengan mereka yang orang tuanya telah tiada?