Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Jangan Tangisi Mariupol, Rusia Tancap Gas Pol Sebelum Bicara Damai

19 Maret 2022   04:11 Diperbarui: 20 Maret 2022   15:45 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerusakan Mariupol dekat sebuah Universitas sebelum dan sesuah Operasi Militer Rusia. Sumber: Capture dari BBC. 10 Maret 2022 

Meskipun operasi militer atau invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022, tapi pengepungan terhadap kota Mariupol baru benar-benar terjadi pada 2 Maret 2022.

Setelah dijepit berhari-hari dari selatan (laut Azov), dari barat (Krimea) dan dari timur (Rpublik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk) serta tekanan Rusia dari arah utara kota Mariupol sedikit demi sedikit ditaklukan.

Awalnya pasukan Rusia dibantu pasukan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) serta dukungan serangan artileri dan serangan udara dron hanya menguasai sebagian kota namun belum membuat penjaga Mariupol menyerah. 

Situasi berubah drastis ketika pasukan khusus Chechnya ikut memperkuat pasukan Rusia/LPR-DPR sejak 15 Maret 2022, akhirnya pasukan Ukraina  didominasi resimen Azov terpaksa bertekuk lutut.

Mereka "terkunci" dalam 4 blok yang dipisahkan jarak 100 meter hingga 500 meter antar blok satu dengan lainnya dalam kota Mariupol.

Dahulu, resimen Azov yang diperkuat batalion nationalists and far-right radicals, grup ultra nasionalis dan neo-Nazi punya reputasi hebat dalam pembebasan kota Mariupol dari tangan pemberontak speratis Luhansk dan Donetsk pada pertempuran 2014.

Ketika itu kota Mariupol kembali ke pangkuan Ukraina setelah batalion Azov, Aidar, Donbass dibantu pasukan Ukraina mengusir milisi pemberontak DPR/ LPR dari sana. 

Total kekuatan resimen Azov (pada 2017) adalah 2.500 orang di seluruh Ukraina termasuk 1.000 orang yang mengawal Mariupol. (Sumber: Spiegel dan DW)

Kini gempuran Rusia bukan hal yang mudah bagi tentara Ukraina terutama resimen Azov yang berkuasa di sana. Resimen Azov yang pernah menggetarkan DPR pada 2014 lalu kini tidak berdaya menghadapi pasukan Rusia, Chechen dan LPR/DPR di kawasan  tersebut.

Andrei Biletsky, komandan resimen Azov di Mariupol menyerukan seluruh warga Ukraina turun ke jalan guna menekan Rusia membuka pemblokiran Mariupol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun