Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Antiklimaks Iran Lawan AS Berwujud Bencana Penerbangan Komersial

11 Januari 2020   21:24 Diperbarui: 12 Januari 2020   10:04 1879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A woman places flowers at a memorial for the victims of the Ukraine International Airlines Boeing 737-800 crash in the Iranian capital Tehran, at the Boryspil airport outside Kiev on January 8, 2020 (Sergei SUPINSKY / AFP)

Barulah pada hari ini beberapa jam lalu pejabat Iran mengeluarkan pernyataan resmi bahwa sebab peristiwa tersebut adalah karena kesalahan Iran akibat human error.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan angkatan bersenjata negaranya melakukan kesalahan menembak jatuh pesawat komersial Ukraina jenis Boeing 737-800 nomor penerbangan PS752 yang menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat berjumlah 176 orang.

Rescue workers carry the body of a victim of a Ukrainian plane crash in Shahedshahr, southwest of the capital Tehran, Iran, Jan. 8, 2020 (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Rescue workers carry the body of a victim of a Ukrainian plane crash in Shahedshahr, southwest of the capital Tehran, Iran, Jan. 8, 2020 (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Peristiwa ini membuat sejumlah negara yang warganya menjadi korban menjadi berang atas sikap ketidak hati-hatian Iran dan menyeret rakyat sipil dalam kabin pesawat komersial menjadi masalah Iran dengan AS.

Meskipun pemerintah Iran telah menyampaikan pengakuan dan permohonan maaf bahkan penyesalan mendalam peristiwa ini memperlihatkan keteledoran Iran karena tidak mengantisipasi penerbangan domestik pada hari yang sama saat mereka sedang menyerang pangkalan AS.

Seharusnya pada hari itu Iran menutup ruang udaranya dari dan ke dalam Iran untuk seluruh penerbangan domestik. Tiga jam setelah menyerang pangkalan AS dan tidak adanya respon AS setelah serangan itu tidak berarti segalanya berjalan dengan aman.

Apakah pesawat komersial Ukraina itu telah dilarang terbang tapi meminta izin terbang perlu ditelusuri lebih lanjut mengingat pada saat itu bukanlah kondisi yang baik untuk melakukan penerbangan.

Pernyataan Presiden Iran Hasan Rouhani bahwa peristiwa itu adalah kesalahan tak termaafkan menandakan betapa konyolnya Iran (jika tak pantas disebut memalukan) ditengah ketegangan dengan  AS. 

Jelas memalukan karena (meskipun tidak dikehendaki) faktanya tidak ada satupun tentara AS yang jadi korban di pangkalan AS akibat serangan ketegangan tersebut. Sebaliknya Iran malah mempertontonkan atraksi salah tembak yang menimbulkan drama bencana terhadap dunia penerbangan komersil.

Tampaknya ke depan Iran tidak bisa lagi menyalurkan hegemoninya melalui ancaman, cacian, makian, marah, dan emosi dan aneka sikap kebencian menghadapi AS dan sekutunya karena hal itu terbukti tidak membantu Iran.

Posisi Iran dalam kancah perang Suriah juga menjadi bulan-bulanan Israel tanpa bisa membalas sama sekali adalah bukti sesungguhnya tak sesuai gertakan Iran dengan perbuatannya.

Oleh karenanya yang diutamakan ke depan adalah sikap Iran menatap masa negara tersebut dengan cara lebih santun dan modern meskipun tidak meninggalkan ciri khas sebagai negeri Islam Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun