Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Belajar dari Bird Rides yang Pernah Mengalami Masalah Serupa Seperti GrabWheels

14 November 2019   05:48 Diperbarui: 16 November 2019   10:41 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Armada (shamiehlaw.com)

Apapun sebutannya tapi tetap mengacu pada sebuah alat transportasi mini yang digerakkan tenaga baterai (electric) dan mempunyai 2 atau 3 roda, pada artikel ini kita menyebutnya "E-Scooter."

Di negara maju animo pengguna E-Scooter sudah meningkat tajam karena mampu menjawab kebutuhan, ramah lingkungan, menghemat tenaga, mudah, murah, dan hemat waktu daripada berjalan kaki. 

Alat ini seharusnya dipakai di dalam komplek perumahan. Selain itu dalam kawasan pabrik, universitas, pusat perbelanjaan dan taman kota, Bandara dan stasiun kereta api serta fasilitas umum lain yang tidak menimbulkan risiko tinggi adalah lokasi yang tepat.

Sesungguhnya alat transportasi ini sudah lama diperkenalkan, pertama sekali di AS pada 1910. Sebuah foto diterbitkan Getty Images memperlihat 4 petugas pos di AS sedang memamerkan kendaraan mereka di sebuah gedung kantor pos di AS. Generasi pertama kendaraan ini disebut "motoped." Sumber: di sini.

1915. Four special delivery postmen for the US Postal Service try out new scooters. IMAGE: UNDERWOOD ARCHIVES/GETTY IMAGES
1915. Four special delivery postmen for the US Postal Service try out new scooters. IMAGE: UNDERWOOD ARCHIVES/GETTY IMAGES
Sementara itu di Inggris kendaraan hampir sama diperkenalkan pada 1916 ketika seorang sosialita wanita, Florence Priscilla Norman mejeng dengan scooter hadiah suaminya Sir Henry Norman di sebuah lokasi di pusat kota London. 

Jadi alat transportasi itu bukanlah hal baru meskipun teknologi, desain, ukuran dan bobot benda tersebut telah disempurnakan sedemikian hingga menjadi sangat unik dan menarik sampai saat ini.

Berdasarkan keunggulan disebutkan di atas, E-Scooter kini sangat digandrungi dimana-mana sehingga menciptakan peluang bisnis bagi yang ingin mengambil keuntungan di balik kebutuhan tersebut. 

Salah satu yang menangkap peluang tersebut adalah perusahan Bird Rides pertama sekali menggeluti bisnis ini dengan  kekuatan 10 armada  E-Scooter di Santa Monica, California sejak September 2017. 

Dalam beberapa hari perusahaan starup Bird Rides telah meningkatkan 250 unit e-scooter, padahal tidak ada yang mengundang perusahaan tersebut untuk buka usaha di sana dan sebaliknya tidak ada regulasi yang melarang atau mengizinkan operasional kendaraan tersebut pada waktu itu. 

Booming e-scooter dari perusahaan Bird tak terelakkan. Dampak lainnya terjadi wabah kekacauan di jalan raya. Remaja berboncengan (naik ganda) e-scooter semakin biasa, padahal itu adalah melawan aturan berlalulintas. 

Pejalan kaki di trotoar tersandung scooter yang diparkir tidak pada tempatnya makin menganggu pejalan kaki. Selain itu kecelakaan serius di bagian kepala semakin banyak ditambah lagi pengguna scooter melawan arus di jalur pedistrian tampak makin menganggu.

Bird diwajibkan membayar denda 300.000 USD untuk menyelesaikan 9 perkara yang dituduhkan sebagai dampak pelayanan buruk pada 2017.

Setelah memperbaiki beberapa aturan, Bird tumbuh perkasa. Ia menjadi perusahaan dengan pertumbuhan mengagumkan. 

Pada Nopember 2018 atau 14 bulan sejak diluncurkan pertama sekali di Santa Monica perusahaan ini mampu mengantongi pendapatan diatas 100 juta USD dengan biaya sebesar 65 juta USD. 

Perusahaan ini mencatat rekor fantastis, statusnya naik menjadi unicorn dengan pencapaian lebih cepat dari startup lain pada masanya. Selain itu ia juga mampu membukukan asset senilai 2 miliar USD kurang dari 1 tahun.

Kini burung "Bird" sudah ada di 120 kota besar dan kecil hingga ke beberapa negara. Total scooter Bird kini mencapai lebih 10 juta unit. Pendapatan dari penyewaan selama 14 bulan (hingga Nopember 2018) mencapai 414 juta USD Sumber:  inc.com

Pantas di beberapa negara coba meniru langkah Bird. Salah satunya saingan baru di AS, "Lime" mengaku telah meraup 100 juta pengguna sejak diluncurkan pada Juni 2017 di San Francisco. 

Di dapuk oleh 4 kwartet pioners (Adam Zhang, Brad Bao, Charlie Gao dan Toby Sun) kabarnya juga meraup keuntungan yang sangat lumayan meski masih di bawah Bird.

Di Indonesia peluang bisnis tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan startup Grab dan diberi nama "GrabWheels." Peluncuran secara resmi dilakukan pada Mei 2019 lalu. Pertama diperkenalkan di area BSD city dan tidak dipungut bayaran alias gratis.

Pada 13 Nopember 2019 Grabwheels beroperasi di kawasan Senayan. Hal ini terbukti dari peristiwa kecelakaan pemakai Grabwheel akibat ditabrak oleh sebuah mobil di kawasan fly over Sudirman.

Menyikapi hal itu Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi langsung menyalahkan Grab. "Enggak ada izin, mereka tahu-tahu buka aplikasi Grabwheel," katanya sengit pada awak media.

Pelanggaran oleh pemakai e-scooter terjadi dimana-mana termasuk di jalan raya seperti di Jakarta. Hanya saja pengemudi kendaraan di negara maju masih menghargai pejalan kaki, pesepeda termasuk pengguna e-scooter. 

Berbeda dengan di dekat kita, semua merasa jagoan balap tak mampu bedakan mana sepeda, motor, becak dan truk, pokoknya pool tancap gas. Korban pengguna e-scooter pun berjatuhan seperti peristiwa di atas.

Belajar pada pengalaman dua raksasa penyedia sewa e-scooter di atas mungkin dapat membantu menghadirkan solusi kebutuhan pada e-scooter yang aman, mudah dan murah termasuk menambah literasi cara penggunaanya dengan informasi yang tepat, benar dan mudah dipahami.

Dari sana barulah bisa tercipta pundi-pundi seperti diraup oleh perusahaan Bird dan Lime disebut di atas, bukan dituding "main nongol aja!"

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun