Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pergeseran Makna Permainan Mistis, Dulu Horor Kini Humor

27 Juni 2020   14:16 Diperbarui: 28 Juni 2020   11:51 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Sumber : brilio.net. Diedit dan olah sepenuhnya oleh Penulis

Ketika masih di Sekolah Dasar pada 1970-an, jika tidak hujan, --selesai shalat Isya-- saya dan teman-teman sering berkumpul di bawah sebuah pohon mangga yang sangat rimbun di depan sebuah rumah yang luas pekarangannya. Kami biasanya 8-10 orang termasuk 3 diantaranya wanita sebaya dan di atas kelas saya saat itu. 

Sepasang potongan ranting kayu yang rata atau agak lurus diikat hingga berbentuk leter "T." Kemudian dimasukkan bekas keranjang arang ke dalamnya. Setelah itu dibalut dengan baju putih. Sebuah batok kelapa dilekatkan di ujung bagian atas (kepala). Kemudian sosok seperti boneka itupu ditancapkan pada lubang yang telah disediakan.

Sebuah pensil dan kertas kami siapkan di depannya. Ketika itu hanya beberapa rumah saja baru berlistrik di lingkungan itu jadi suasana sekitarnya masih gelap dan samar sehingga beberapa lilin dinyalakan dekat boneka tersebut agar terlihat apa yang reaksinya. 

Boneka buatan kami itu saat itu disebut Jailangkung (ada yang menyebutnya Jelangkung).

Seseorang teman berkata "Jailangkung, jailangse, di sini ada pesta kecil. Datang tidak diundang pulang tidak diantar.."

Beberapa kali "mantera" itu diucapkan tidak juga memperlihatkan tanda-tanda reaksi. Kami bergantian mengucapkan mantera belum ada juga yang joz (maknyus) manteranya, bikin kami bosan dan mau bubar saja.

Uniknya mengira permainan cuma lelucon saja tiba-tiba "baju" dililitkan ke bodi Jailangkung bergoyang. Posisi batok kelapa (bagian kepala) bergeser pelan menoleh ke arah soerang teman.

Entah karena tertiup angin atau bukan faktanya seperti itulah yang terjadi. Antara tidak percaya, lelucon dan rasa takut kami lalu menendang boneka itu lalu berhamburan ke rumah masing-masing yang hanya berjearak belasan meter dari lokasi permainan.

Keesokan malam jadi pembicaraan hangat dan berjanji tidak mau mengulangi permainan itu lagi.

Tapi ada sebuah permainan lagi mirip dengan itu. Ketika itu kami menyebutnya "Hantu Menulis" atau di dunia barat disebut pensil Cahrlie atau Charlie-charlie. 

Setiap pertanyaan dituliskan dulu di atas kertas. Lalu dibawahnya ada 4 bidang (vertika bagian kiri Ya dan Tidak, vertikal bagian kanan Tidak dan Ya). Posisi pensil berada menyilang vertikal dan horizontal memisahkan bagian vertikal dan horozontal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun