Misil itu --menurut sumber tersebut-- umumnya diarahkan ke kawasan yang dikuasai kelompok milisi dukungan AS, yaitu SDF di kawasan Suriah yang baru "dibebaskan" dari ISIS Desember lalu.
Selanjutnya pada 7 Agustus 2019 sumber yang sama memberi penjelasan lebih detail bahwa penguasaan kawasan Albukamal oleh Iran itu adalah sebuah kunci menghbungkan jalur sutera Iran ke Irak. Dengan menguasai perbatasan itu Iran mampu menghubungkan kepentingannya melalui Suriah ke laut Mediterania.
Di luar itu telah terbuka hubungan langsung melalui darat Hezbollah Lebanon (melalui Suriah) ke Irak adalah sebuah fenomena yang tidak dapat diterima begitu saja oleh sejumlah negara di kawasan teluk dan timur tengah bahkan barat dan terutama Israel.
Selain di kota dan kawasan Albukamal, kelompok milisi Iran disebut di atas juga disebar di kota lainnya dari pinggiran Deir Ezzour ke arah Almayaden hingga ke perbatasa Irak.
Entah karena itu kondisinya atau bukan faktanya adalah angkatan udara Israel telah melaksanakan serangan kilat ke kawasan tersebut tanpa mendapat reaksi apapun oleh militer Suriah dan Iran. Selain menghancurkan sedikitnya 8 komplek fasilitas militer juga menewaskan 21 orang dan 36 orang lainnya luka berat hingga ringan.
Dalam pergolakan Suriah posisi Iran mendapatkan musuh dari negara pendukung pemberontak (Turki dan negara-negara Arab dan teluk). Di kawasan teluk persia perseteruan AS dan Iran soal kapal tanker juga masih membara. Belum lagi urusan tekanan abadi Israel terhadap Iran tak habis-habisnya seakan memperlihatkan terlalu banyak musuh Iran.
Ada apa dengan Iran, demikian pertanyaan media barat. Mungkin media barat melihat dari kacamatanya sendiri sehingga melihat Iran agak aneh seperti ditulis oleh lobelog.com edisi 9 September 2019 dengan judul "Is Iran Abnormal?" yang mengurai sejarah modern Iran hingga agenda regional Syiah Iran di kawasan regional Timur Tengah saat ini.
Perdana Menteri Israel melalui pejabat militer Israel memperlihatkan kepongahannya, mengirim pesan mengejek Iran. Khusus untuk Suriah diperingatkan agar menjauhi Iran atau akan membayar "harga" sangat mahal. Pada sebuah gambar kartun menunjukkan Bashar al-Assad (burung onta) seolah-olah sedang menggali lubang kematian untuk dirinya sendiri.
"We warn the Bashar-Assad regime that it will pay a heavy price for allowing the Iranians and Shiite militias to operate from within its territory, turning a blind eye and even cooperating with them," kicau Israel sebagaimana dikutip dari akun twitter resmi juru bicara militer Israel @AvichayAdraee.
Pandangan sebaliknya justru dalam sudut pandang Iran. Bagi Iran menguasai kawasan tersebut adalah dalam rangka mendukung kekuatan pemerintahan Assad dan juga menekan dominasi Israel di kawasan timur tengah.