Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Vespa Gembel, Ekspresi Seni atau Selera Esktrim?

28 Februari 2011   17:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:11 14606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vespa yang paling depan berusaha mengelak lubang dengan sudut tajam dan hentakan yang cepat, akibatnya dua orang penumpangnya tumpah ke luar dari tempat duduknya dan nyungsep ke parit di bahu jalan.

Pengemudinya hanya tertawa-tawa seperti tidak ada masalah menyaksikan teman (penumpangnya) nyungsep ke parit dan menghentikan kendaraannya dengan tiba-tiba begitu saja. Akibatnya, beberapa kendaraan lain di belakangnya  harus mengerem tiba-tiba juga, kuatir sekali menyenggol "Harley Davidson" yang satu ini. Jadi perkara keselamatan jangan tanya, karena yang terpenting bagi mereka adalah gembel dan cari perhatian.

[caption id="attachment_91782" align="alignright" width="300" caption="Salah satu vespa kreatif dan elegan di tanah air"]

12989130691972123473
12989130691972123473
[/caption]

Bagaimana dengan Polisi yang melihat fenomena ini? Jangankan  bertanya dan menangkap, kelihatannya Polisi malah buang muka melihat "bongkahan"  sampah berjalan ini. Tak ada gunanya menghabiskan energi kepada kendaraan yang satu ini, kata polisi dalam hatinya. Mau ditangkap juga mau diletakin kemana? Akan tetapi apa sikap Polisi jika sikap Vespa Gembel ini memakan korban, entah menabrak kendaraan atau orang lain atau anggotanya yang jadi korban akibat kelalaian dalam menjaga keselamatan penumpangnya? Apakah Polisi memaafkan karena disebut gembel?

[caption id="attachment_91795" align="alignright" width="302" caption="Tidak mengutamakan prinsip universal ataukah hanya mengutamakan hak berkreatifitas saja..?"]

12989161431723439887
12989161431723439887
[/caption]

Yang musti diperhatikan juga oleh Polisi adalah kelengkapan surat-surat Vespa Gembel ini, bahkan sewaktu-waktu perlu memeriksa apa isi sesungguhnya Vespa Gembel ini, siapa tahu ada isi yang mengandung barang-barang yang "terlarang" dari jaringan khusus yang menggunakan kendaraan ini untuk alat transportasinya. Apa benada terlarang itu..? Saya tidak berani menyebutkannya, mungkin saja Gas ukuran 3 Kg, Kompor atau beling dan besi tajam atau apalah selain dari itu..

Jika ada yang berselera antik tapi tetap memelihara ciri khas Vespa yang romantis dan naturalis, mengapa harus ada yang kumal, dekil dan primitive seperti itu? Jika itu adalah seni juga dan selera atau hak masing-masing, mengapa tidak memperhatikan kaidah berlalu lintas dan terutama sekali adalah menjaga keselamatan penumpangnya dan orang lain?

Apa jadinya jika pencipta Vespa pertama dari negeri asalnya (Rinaldo Piagio) melihat Vespanya  kini jtelah dimodivikasi seperti  beberapa gambar di atas  oleh komunitas Vespa gembel?

Apakah ada hak istimewa untuk Vespa Gembel, atau tidak adakah komunitas Vespa lainnya yang sebetulnya merasa nilai-nilai yang lebih elegan dan akhirnya merasa risih melihat Vespa  kebanggannya  dipermak dan diperlakukan sangat tidak berarti..:?

Meskipun seni itu hak masing-masing orang, tapi di manakah letak nurani dan jalan berpikir tentang memperlakukan Vespa menjadi Vespa Gembel seperti  ini..? Apakah ini  eksresi yang ekstrim ataukah sebuah  seni yang patut diberi hak yang sama?

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun