Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trawangan, Pedofil JIS Garap Korban

25 April 2014   16:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:12 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398392939264603918

Kita mengetahui atas dasar pemberitaan media TV nasional, yang pertama ditangkap dan ditahan Polisi ada dua orang petugas cleaning service warga Negara Indonesia, seorang pria dan seorang lagi wanita dari sebuah perusahaan kebersihan outsourcing yang katanya berkualitas internasional dan sudah lama dikontrak oleh Jakarta International School (JIS).

Lalu, setelah kedua orang petugas outsourcing ini ditahan oleh polisi, tercuat berita, bahwa JIS melakukan perombakan kamar mandi WC-nya secara terburu-buru dengan maksud oleh manajemen JIS agar tempat kejadian perkara berubah dan bisa mempersulit penyelidikan dan penyidikan aparat hukum Indonesia. Menurut catatan dan rekaman yang telah disimpan dari Kepolisian, ruang kelas korban pertama anak TK yang digarap sang Pedofil dengan kamar mandi WC (Toilet) berjarak 25 meter, dan perombakan terburu-buru oleh manajemen JIS, kamar mandi WC baru sudah berada sangat dekat dengan ruang kelas korban. Ada apa sebenarnya modus operandi manajemen JIS merubah TKP (Tempat Kejadian Perkara) secara mendadak ? Ini menarik !!!

Kalau yang sudah ditahan Polisi adalah dua orang pekerja outsourcing, seharusnya manajemen JIS akan sangat marah kepada perusahaan yang memperkerjakan kedua orang itu di JIS bahkan JIS akan sangat marah kepada perusahaan outsourcing tersebut dan ada pernyataan manajemen JIS membatalkan kerjasamanya dengan perusahaan outsourcing itu. Sampai saat ini, belum ada reaksi keras tersebut, malah manajemen JIS terlihat nyata berupaya keras untuk menutupi kasus moral busuk dan sangat memalukan ini, dengan cara memperketat pengerahan satpam JIS dan mempersulit para petugas Kemendikbud dan wartawan masuk kedalam untuk meminta keterangan dari para siswa atau para staf administrasi dan pengajar lainnya. Ternyata pengamanan dengan pengerahan para satpam JIS bukanlah untuk mengamankan para siswa-siswi JIS, akan tetapi rupanya ingin mengamankan para pelaku kejahatan sex didalam lingkungan JIS selama ini, serta menutupi kelompok kebejatan sex Pedofilia dari para guru asing didalam manajemen JIS sendiri. Ini sangat mirip dengan sarang penjahat narkoba yang dijaga oleh para bandit pengawal bersenjata, akan tetapi di JIS dengan para satpam memakai seragam standar satpam. Sangat terlihat JIS dengan ketertutupannya, bisa merupakan sarang organisasi Pedofilia yang membuka usaha pendidikan bertaraf internasional di Jakarta dengan penjagaan satpam yang sangat ketat. Biaya yang harus dibayar para orang tua murid pada TK (Early Childhood) JIS sebesar US $. 2.700,-/bulan. Kalau di kurs sekarang sebesar Rp. 31,4 Juta/bulan.

Pertanyaan kita, mengapa jarak kamar mandi wc demikian jauh sepajang 25 m dengan kelas anak TK (Early Childhood) ? Tidakkah ini merupakan schema tataletak bangunan yang sudah dirancang untuk bisa memberi peluang besar kepada kejahatan Pedofilia ? Bayangkan saja seorang anak kecil 5 Tahunan berjalan demikian jauh sendirian hanya untuk buang air kecil tanpa didampingi guru wanita atau petugas wanita, betapa bahayanya. Apalagi para guru asing untuk TK di JIS dominan guru laki-laki.

Pedofil JIS menggarap korban, diawali dengan para petugas Cleaning Service (CS) dengan modus untuk membantu mebukakan celana anak didik TK untuk buang air kecil atau besar karena petugas CS ini yang selalu berada di toilet, setelah anak selesai buang hajat, maka petugas CS membantu lagi untuk memakaikan celana anak. Disaat ingin memasangkan celana anak inilah, petugas CS menggerayangi bagian sensitif si anak sehingga si anak terpengaruh positif, disaat si anak terpengaruh inilah, petugas CS menelepon melalui hp seorang guru pria Pedofil, lalu petugas CS mengantarkan si anak dengan mata yang ditutup menuju keruangan dimana guru Pedofil menunggu. Disnilah guru Pedofil menggarap korban melampiaskan kebejatan sex-nya. Setelah itu si bejat Pedofil memanggil petugas CS yang lainnya dengan komunikasi radio intern tentunya dalam bahasa sandi untuk mengarahkan murid TK ke kelasnya kembali. Selama bertahun-tahun mungkin hal ini terjadi, pastilah sudah banyak korban dan belum melapor. Memang pelaku Pedofilia akan sangat mudah mendapatkan korban anak-anak melalui sekolah TK seperti JIS ini.  Modus yang dilakukan para Pedofil seperti ini, adalah Pedofil yang sudah sangat berpengalaman lama untuk menghindar dari jeratan hukum, karena yang akan tertuduh oleh anak kecil adalah hanya petugas CS karena mereka lihat dan kenal secara langsung ketika akan membukakan dan memakaikan celana sang anak.

Sejak pemberitaan FBI yang menyampaikan bahwa William James Vahey, seorang predator seks anak Pedofilia, sudah lama menjadi incaran FBI sejak tahun 1986-2013, ternyata William James Vahey pernah mengajar selama 10 tahun di Jakarta International School (JIS) sejak periode 1992-2002 dan ini sudah diakui oleh pimpinan JIS Timothy Carr. Saya pernah menulis, bahwa kasus Pedofilia di JIS berdasarkan dari berbagai pendapat masyarakat merupakan :


  1. Kelompok guru asing yang ada di JIS adalah merupakan para guru yang terbuang  dan terusir secara hukum dari luar negeri karena kasus pedofilia dinegaranya masing-masing, lalu mereka melamar ke JIS Indonesia dan diterima mulus,
  2. Kelompok guru asing yang ada di JIS merupakan jaringan organisasi pedofilia Internasional yang menyamar untuk membuka sekolah internasional di Indonesia dengan nama JIS,
  3. Biasanya penderita pedofilia yang berpendidikan, mereka membuat jaringan pertemanan agar praktek penyimpangan sex mereka bisa tersimpan rapi dalam jangka panjang sehingga sekolah, merupakan sumber mudah korban mereka dengan mendirikan organisasi sekolah-sekolah TK yang mereka bangun di berbagai Negara bisa berjalan dengan mulus.
  4. Lembaga International School bisa menjadi ajang komersial para organisasi pedofilia international sekaligus sebagai ajang paling mudah untuk mendapatkan mangsa korban dari budaya bejat Pedofilia mereka.

Oleh karena itu, kita semua menugaskan kepada Pemerintah Indonesia cq. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI serta semua pihak terkait, agar semua pekerja asing yang bergerak dibidang pendidikan PAUD (Early Childhood), pendidikan Sekolah Dasar (Elementary School), dilakukan PSIKOTEST yang mendalam untuk bisa mendeteksi kelainan perilaku sex menyimpang dari para pekerja asing dalam pendidikan. Untuk JIS, pemerintah harus melakukan penyidikan yang intensif oleh tim independent yang dibentuk Pemerintah kepada seluruh staf pengajar JIS. Apabila terindikasi penyimpangan sex, pantas para orang asing ini diusir dari wilayah Indonesia dan para guru JIS yang terindikasi dan juga sebagai pelaku Pedofilia di JIS harus dihukum setimpal.

Harapan kita sebagai sosok warga pecinta bangsa Indonesia, ditujukan kepada pemerintah Indonesia, agar mampu menjunjung tinggi harkat dan wibawa serta kedaulatan bangsa Indonesia sehingga pihak asing tidak lagi menodai hukum di Indonesia. Hal yang sangat keterlaluan, manajemen bangsa asing JIS berlokasi di Cilandak Jakarta Selatan ini, mampu dan tega melawan hukum Indonesia dengan menjalankan usaha komersial sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) tanpa izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) selama 22 tahun tanpa izin dari 1992-2014 (luar biasa teledornya pemerintah RI). Kami sebagai rakyat Indonesia, mempercayakan kepada seluruh para tokoh dan pejabat Negara, adalah untuk mengurus seluruh wilayah Indonesia berdasarkan UUD 1945 bagi kepentingan dan kesejahteraan seluruh bangsa dan rakyat Indonesia dan bukan untuk menggadaikan Negara dan bangsa Indonesia kepada pihak asing. Bangkitlah INDONESIA, sejahteralah INDONESIA, majulah INDONESIA. (Abah Pitung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun