Kind of persistences.
Untuk bisa bertahan dengan status yang sama, diperlukan ketekunan membawa profesi dalam keseharian.Â
Mengajar adalah panggilan, yang tidak sekedar untuk mencari nafkah.Â
ia adalah mendidik. Mendidik adalah ever lasting.Â
Passing the changes.Â
Menjadi anggota, atau mungkin pernah menjabat. Lalu menjadi anggota lagi, korps pengajar, itu memerlukankan keikhlasan. Ikut serta dalam kepemimpinan, lalu menjadi anggota, perlu ketegaran hati atas segala perubahan.
Good and Bad collides. Ketika berkuasa sedikit banyak menindas dan tidak adil. Lalu ketika menjadi anggota akan merasakan sudut pandang kaum bawahan. Ada kesadaran baru. Perlu kerelaan dan kemampuan membaca kehendak ilahi atas diri.
Seperti diungkap oleh syair pantun Etnis Sunda... Â Jampe Harupat: "sagala nu karandapan ku hidep, tangtuna bongan sorangan...". Tit for Tat. istilah Londonnya. Teruslah mencari cahaya dalam hidup, walaupun dalam perjalanan hidup kita ada sisi gelapnya, jangan berhenti... perbaiki dan terus perbaiki, kesadaran ilahiyah perlu terus menerus di charge, dengan mendekati sumber kebaikan, ibadah.Â
Umur yang panjang menjadi berkah atau azab. Kita tidak pernah tahu, tetapi untaian waktu perlu diisi dengan mendekatiNya.Â
Mendengar dan didengar. Itulah hakikat pergaulan. Jaman sekarang, setiap orang sibuk mengkonsumsi informasi via media sosial, sehingga tidak ada waktu lagi untuk bergaul secara tatap muka. Maka singkirkanlah ponsel kita, ketika bertemu mitra kerja. Bergaul dengan tulus.Â