Mohon tunggu...
Aat Suwanto
Aat Suwanto Mohon Tunggu... Administrasi - hirup mah ngan saukur heuheuy jeung deudeuh

Tukang main, sesekali belajar menjadi pemerhati dan peneliti serta penulis (dengan 'p' kecil) di bidang Pariwisata, selain juga menulis essai di bidang humaniora, serta menulis cerpen dan novel terutama dalam bahasa daerah Sunda.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Memahami Peran Seorang Guide

3 Februari 2019   17:53 Diperbarui: 3 Februari 2019   18:18 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Semestinya wisatawan yang datang ke negeri kita tak hanya satu-dua kali saja. Namun harus berkali-kali. Karena, selain tak sampai kehilangan pasar yang sudah ada, hal tersebut dapat menjadi magnet yang baik bagi wisatawan lain untuk mendatangi negeri kita. Dan kunci untuk mencapai maksud tersebut, tiada lain kiranya agar selama mereka berwisata di negeri kita, wisata yang mereka lakukan tadi dapat memberi kesan yang mendalam buat mereka.

Di sisi lain, harus kita pahami bahwa semua tempat dan segala hal, sebenarnya akan memberi kesan yang mendalam bagi seorang wisatawan jika si wisatawan mengetahui sisi-sisi yang sangat menarik dari tempat dan hal dimaksud. Sebaliknya, apapun yang ditemui oleh wisatawan tidak akan ada artinya di mata mereka, jika mereka sama sekali tidak mengetahui sisi-sisi kelebihan yang membuat tempat dan hal dimaksud menjadi unik dan menarik di mata mereka.

Karena itu, untuk menjadikan agar sebuah perjalanan wisata dapat berbuah kesan yang mendalam (baca: wow) bagi wisatawan, semestinya tidak melulu tergantung terhadap pilihan tempat-tempat yang unik dan menarik yang mereka kunjungi. Namun juga terhadap bagaimana cara mengelola perjalanan tersebut. Dalam hal ini selain Itinerary yang baik, keberhasilan sebuah perjalanan pun sangat tergantung pada peran yang harus dilaksanakan oleh Guide (pemandu wisata).

Dalam sebuah aktivitas wisata, Guide memang memiliki peran yang sangat strategis dalam keberhasilan suatu perjalanan wisata. Bagaimana suatu perjalanan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi wisatawan, sangat tergantung pada kemahiran seorang Guide dalam memandu mereka.

Peran utama seorang guide sendiri sesungguhnya adalah untuk menunjukan sisi-sisi keunikan dan kemenarikan dari segala hal yang ditemui si wisatawan selama mereka. 

Dalam pemahaman ini, temuan tersebut tidak hanya selama mereka berada di obyek-obyek yang mereka kunjungi, namun juga termasuk temuan-temuan yang secara insidentil mereka dapati sepanjang perjalanan yang mereka lakukan. Persoalan kemacetan atau prilaku para tukang ojeg yang nongkrong dipinggir jalan, misalnya, semestinya dapat si guide tunjukan sisi-sisi keunikan dan kemenarikannya.

Satu hal yang harus dipahami oleh seorang guide adalah, bahwa keunikan dan kemenarikan yang harus mereka tunjukan terhadap wisatawan tidak melulu mesti terhadap keunikan dan kemenarikan yang sifatnya kasat matanya saja. Namun juga fenomena-fenomena yang terdapat dibalik wujud kasat mata tadi. Dan bahkan sesungguhnya fenomena inilah yang dapat menjadi hal yang lebih menarik buat wisatawan, jika si guide mampu mengemas dan menyampaikannya.

Karena itu, sesungguhnya persoalan yang mesti dipahami oleh seorang guide adalah bagaimana cara penyampaian dirinya dalam menunjukan fenomena dimaksud sehingga si wisatawan dapat memahaminya. Apabila Si Guide mampu menyampaikannya, bahkan temuan-temuan yang secara kasat mata tampak sederhana sekalipun niscaya akan menarik bagi wisatawan. Apapun itu, tanpa terkecuali.

Sehingga yang harus dipahami disini adalah bahwa kegiatan guiding sesungguhnya tidak hanya berhubungan dengan kegiatan berbahasa. Namun juga terkait dengan kemahiran seorang guide dalam mengkompilasikan tiga hal ialah, persoalan keberagaman pengetahuan yang dia miliki, kejelian dalam mengamati segala hal yang ditemui selama diperjalanan, serta bahasa penyampaian yang dapat dipahami oleh si wisatawan.

Karena itu untuk menjadi seorang guide yang baik, selain dari sisi pengusaan bahasa, guide pun secara mutlak mesti memiliki keragaman pengetahuan yang memadai. 

Seorang guide tidak dapat hanya mengandalkan pengetahuan tertentu yang sifatnya teks book, sehingga apa yang diterangkannya bersifat terprogram. Lebih jauh, dia pun harus memiliki kejelian yang tinggi dalam menangkap sesuatu fenomena yang dianggap menarik oleh dirinya dan wisatawan pada saat mereka melakukan suatu perjalanan wisata. Sehingga apa yang disampaikan seorang guide itu bersifat dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun