Mohon tunggu...
Aan Masro
Aan Masro Mohon Tunggu... Penulis - Belajar istiqamah dalam kebaikan.

Suka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wejangan KH Dian Nafi

3 Juni 2019   22:04 Diperbarui: 6 Juni 2019   00:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, Senin tanggal 3 Juni 2019 bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1440 Hijriyah, saya dan keluarga sowan KH M. Dian Nafi, Pengasuh pondok pesantren Al-Muayyad Windan.

Beliau bercerita banyak tentang pengalaman beliau saat awal belajar di pesantren. Usia 8 Tahun beliau diantar orang tua ke pesantren dan dipesani sang ayah bahwa beliau disuruh menunggu di pesantren sampai sang ayah datang ke pesantren.

Saat itu menjelang Hari Raya Idul Fitri, beliau dipanggil bu nyai dan diberi sebuah sarung yang belum di jahit, dengan berpesan sarungnya besok dipakai shalat Id ya. Sang anak usia 8 tahun dg perasaan yang tidak karuan berjalan ke sana sini mendatangi mencari penjahit yang mau menjahitkan sarungnya.

Satu dua penjahit sudah tidak menerima jahitan karena menjelang Idul Fitri esok harinya, sampai akhirnya ada seorang penjahit yang mau menjahitkan sarungnya yang berpesan tunggu ya. Beliau memahami disuruh menunggu disamping sang penjahit. Beliau memperhatikan sang penjahit menjahit sarungnya dengan seksama. Kemudian beliau bercerita bahwa dengan melihat proses tersebut dalam usia tersebut beliau bisa menjahit sendiri sarung seperti penjahit tersebut. Kemudian diketahui bahwa anak penjahit tersebut ada yang nyantri dan menjadi penghafal al-Qur'an. Beliau berpesan bahwa belajarlah di pesantren, jadilah santri yang sabar, ikhlas dan ridho, serta tekun dalam menjalani tugasnya sebagai santri yaitu belajar dan mengamalkan ilmu agama, terutama harus taat kepada guru dan kiainya.

Cerita berlanjut, tanggal 1 Syawal beliau menyiapkan baju dan pakaian terlipat rapi menunggu sang ayah datang di tangga dengan perasaan yg tidak karuan, satu dua hari berlalu sampai pakaian beliau habis dan sampai mencuci kembali. Akhirnya sang ayah datang pada tanggal 9 Syawal itupun beliau tidak diajak pulang tetapi diajak sowan ke sanak saudara sekitar solo, diajak jalan-jalan ke pasar Solo dan di antar ke pondok lagi karena esok harinya sudah masuk sekolah.

Beliau bercerita air mata beliau sudah habis saat itu sehingga beliau mulai saat itu sudah terbiasa menghadapi kesulitan.

Cerita beliau berlanjut, saat itu di usia belia beliau pernah mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari teman-teman beliau terutama yang lebih besar. Saat itu beliau tidak pernah membalas perlakuan tidak baik teman-temannya tersebut dengan melakukan hal yang tidak bsik tersebut. Akan tetapi beliau membalasnya dengan berdoa, diantaranya: ya Allah saya ingin ibadah haji, ya Allah saya ingin punya mertua yang dihormati siapa saja, beliau juga mendoakan adik-adik beliau. Beliau berkata bahwa doa santri yang masih di pesantren insyaallah ijabah. Apalagi ditambah saat mendapatkan kesulitan saat dalam masa belajar yang beliau hadapi dengan kesabaran dan doa. Beliau meyakini bahwa semua doa yang beliau panjatkan saat kecil tersebut sekarang semua diijabah oleh Allah.

Tak terasa adzan maghrib berkumandang. Beliau menyuguhkan kurma dan buah-buahan sambil bercerita agar setiap makan, awalilah dengan makan buah karena buah-buahan adalah salah satu jenis makanan surga untuk menghibur nabi Adam saat diturunkan di dunia.

Sowan kami diakhiri dengan shalat maghrib dan mengunjungi pesantren Al-Muayyad yang kini gedungnya sudah direnovasi menjadi sangat megah. Semoga yai Dian Nafi sehat selalu dan berumur panjang. Amin.

Windan, 3 Juni 2019, 29 Ramadhan  1440 H. 21.58.

dok. pribadi
dok. pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun