Mohon tunggu...
AANG JUMPUTRA
AANG JUMPUTRA Mohon Tunggu... Freelancer - Admin Social Media
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyajikan konten yang cerdas, terupdate, dan terlengkap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rotasi Kepala Sekolah, Kapan?

31 Juli 2019   12:45 Diperbarui: 31 Juli 2019   15:58 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukiman Tarunasayoga (JC Tukiman Taruna) Ketua Dewan Penyantun UNIKA Soegijapranata Semarang | dokpri

Perlu ditegaskan lagi  tesis saya: (a) Rotasi guru hanya akan berdampak baik dan menjadi awal revolusi mental jika dilakukan secara besar-besaran, dan (b) prosesnya harus dipersiapkan secara matang, sehingga pada bulan November 2019 nanti rotasi guru secara besar-besaran itu sudah tuntas terlaksana.

Apa maksudnya besar-besaran itu? Di sini kita bicara tentang kuantitas, artinya, di setiap satuan pendidikan (sekolah) minimal 60 persen guru-gurunya harus dirotasi. Proses awalnya, kepala sekolah di setiap satuan pendidikan mengajukan daftar minimal 60 persen guru-gurunya yang diusulkan untuk dirotasi. 

Proses selanjutnya, di tingkat  kabupaten/kota (SD/MI dan SMP/MTs) dan provinsi (SMA/MA dan SMK), daftar usulan kepala sekolah minimal 60 persen itu, diolah. Jika tahap pengusulan oleh para kepala sekolah itu terjadi dalam bulan Agustus 2019, pengolahan berlangsung dalam bulan September dan Oktober berikutnya; maka pengumuman rotasi guru sudah dapat dilakukan paling lambat minggu ke dua November 2019. Awal Desember 2019, semua guru terotasi sudah berada di "sekolah barunya."

Pertanyaannya sekarang, perlukah dan kapan terjadi rotasi kepala sekolah? Rotasi kepala sekolah sangat perlu dan harus dilakukan lebih besar-besaran lagi menjadi optimum 100 persen. Waktu paling tepat untuk rotasi 100 persen kepala sekolah adalah pada bulan Juli 2020 ketika mengawali tahun ajaran baru 2020/2021. 

Mengapa rotasi kepala sekolah dilakukan justru di awal tahun ajaran baru? Seperti di atas telah diuraikan, jika guru-guru dirotasi minimal 60 persennya pada November 2019, berarti selama Desember 2019 sampai dengan Juni 2020 guru-guru itu berada di bawah kepemimpinan kepala sekolah "lama." Dalam kurun waktu  kurang-lebih satu semester, baik "guru baru" maupun kepala sekolah "lama" saling beradaptasi menciptakan ekosistem bersama di sekolah. 

Tentu selama Desember 2019 sampai dengan Juni 2020 itu pihak Kemdikbud melakukan proses lebih rumit untuk tahap persiapan dan eksekusi melakukan rotasi kepala sekolah 100 persen tadi.

Benarkah merotasi kepala sekolah lebih rumit? Kalau rotasinya 100 persen, sebetulnya jauh lebih mudah dibandingkan dengan rotasi kecil-kecilan. Dalam rotasi kecil-kecilan kecenderungan kongkalingkong akan membuat semakin rumit; sebaliknya bila rotasi itu dilakukan untuk semuanya, hilanglah kongkalingkong. 

Dan di sinilah revolusi mental mulai benar-benar terasa. Jika 100 persen kepala sekolah terotasi pada awal tahun ajaran 2020/2021, sudah dapat dibayangkan betapa akan mulusnya seluruh mekanisme PPDB tahun ajaran 2020/2021 nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun