Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Logika Melawan Klaim LGBT

8 Mei 2022   19:33 Diperbarui: 8 Mei 2022   19:34 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu penanda paling mudah mengenali laki-laki dan perempuan adalah Penis bagi laki-laki dan vagina bagi perempuan. Demikian juga seluruh organ tubuh pun antara laki-laki dan perempuan ada perbedaan sesuai kodrat penciptaannya. Misalnya perempuan punya rahim, laki-laki tidak punya payudara yang semenonjol layaknya perempuan yang nanti kelak kalau perempuan jika sudah melahirkan akan aktif ASI -nya. Inilah kodrat penciptaan yang tidak akan bisa dibantah. Artinya Tuhan sudah memberikan kejelasan mana laki-laki mana perempuan dengan adanya tanda lahir.

Tetapi kemudian para LGBT tidak mengakui kodrat penciptaannya itu. Justru malah menggunakan perasaan kenyamanan. Faktor kenyamanan jelas tidak bisa dijadikan acuan karena manusia memiliki akal yang bisa mengolah fikirannya. Nyaman atau tidak nyaman tidak bisa dijadikan dalil LGBT karena itu unsur diluar kodrat penciptaan.  Nyaman atau tidak nyaman sifatnya itu relatif bisa berubah kapan saja sedangkan kodrat penciptaan itu sifatnya kepastian.

Inilah yang menjadi bukti kesalahan LGBT karena ia hanya terpaku sudut pandang kenyamanan bukan kodrat penciptaan. Meskipun kenyamanan itu dibutuhkan dalam urusan menjalin hubungan tapi itu bukan faktor kodrat penciptaan. Maka kita tidak akan menemukan LGBT pada hewan sebab hewan secara alami mengandalkan faktor kodrat penciptaan. Jadi, sudah amat jelas bahwa LGBT itu aslinya tidak ada. Hanya diadakan oleh manusia yang fikirannya salah yang diakui oleh manusianya sendiri. Padahal aslinya ia bisa melawan fikiran salah itu andai ia berlogika dengan benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun