Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bulan Penggemblengan Orang-orang Beriman

15 April 2022   13:50 Diperbarui: 15 April 2022   13:52 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dijelaskan di Alqur'an bahwa tujuan dari puasa adalah agar kita bertaqwa. Apa itu taqwa ? Selama ini kita mengenal definisi taqwa adalah menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Padahal definisi itu jika kita teliti ulang merupakan goal atau tujuan. Sedangkan sikap taqwa adalah kemampuan untuk berhati-hati dan waspada dalam segala langkah, di segala tempat dan waktu dalam kehidupan agar tidak menyebabkan Allah marah, murka dan tidak ridho.

Salah satu perintah atau ibadah yang membuat sensor taqwa kita semakin kuat adalah puasa. Kita menjadi waspada terhadap hal-hal yang Allah tidak ridho. Kita semakin waspada dengan maksiat entah yang lahir dan batin. Ini diperkuat lagi dengan alarm "inni shoimun" jika kita menemukan hal -- hal yang berbenturan dengan puasa.

Pengaktifan sensor waspada saat berpuasa tampaknya memang membuat manusia semakin tangguh laku hidupnya. Mentalnya. Tubuhnya. Sikapnya.

Analoginya begini. Saat kita memanjakan tubuh kita. Minta makan, dikasih. Minta minum, dikasih. Minta ini itu dikasih. Tubuh kita semakin nyaman dan lambat laun tubuh akan ketergantungan dengan kenyamanan itu dan tubuh malah semakin ringkih. Yang awalnya tubuh adalah kendaraan kita malah terbalik kita dikendalikan oleh nafsu di dalam tubuh kita.

Misalnya orang yang biasanya hanya makan nasi setengah piring tiap pagi akan merasa  kenyang andai makan melebihi setengah piring. Ini berbanding terbalik jika orang terbiasa makan sepiring full nasi kemudian hanya makan setengah piring maka ia merasa belum kenyang. Artinya kenyang atau lapar ada kaitannya dengan porsi kebiasaan kita.

Jadi, laku puasa Ramadhan adalah tirakat atau training untuk menemukan dan menciptakan habit atau kebiasaan  pada batasan tubuh kita sehingga kita tidak dikendalikan oleh nafsu. Goalnya Saat kita bisa mengaktifkan sensor batas kita, maka akan semakin aktif dan  peka  kemampuan rohani kita. Betapa luar biasanya Bulan Puasa seakan -akan bulan ini adalah waktunya para pendekar menggembleng atau menirakati kehidupannya agar tangguh di sebelas bulan berikutnya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun