Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidangan Media Sosial

30 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 30 Juni 2021   18:07 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu hari Jalayin sedang mengobrol dengan temannya.  Obrolan sore hari menuju senja. Sang teman menanyakan sesuatu hal kepada Jalayin.

"Kenapa dikau jarang membuat status yang ranahnya pribadi. Misalnya status asmara dan pasangan, status liburan, status curhatan dll?"

Jalayin tersenyum tipis. Ia memandang langit-langit rumah lalu menjawab,

"Bagi saya sebuah status di media sosial layaknya tamu. Maka karena tamu harus dihidangkan yang baik buat tamu. Harus yang sekiranya bermanfaat bagi si tamu. Saya lebih suka membuat status yang berisi nasihat karena bagi saya nasihat bisa dibawa pulang ke fikiran masing-masing. Bisa menjadi nyala cahaya bagi si tamu. Saya jadi ingat perkataan Imam Al Ghozali 'Hadiah terbaik adalah Nasihat'. Saya harap ketika membuat status itu dalam rangka memberi hadiah. Memberi kebahagiaan. Memberi pencerahan. Tentu dalam kadar sebisa dan setahu saya saja."

"Saya jarang membuat status asmara dan pasangan, status liburan atau status yang ranah pribadi lainnya karena bagi saya status semacam ini lebih baik ditaruh di dapur sebab orang lain aslinya tidak butuh dengan hal-hal apa yang kita lakukan. Ditaruh didapur dulu karena harus diolah dulu. Jangan sampai kita malah menambah masalah orang lain sebab masalah kita. Kesedihan dan kepedihan kita kalau bisa orang lain jangan sampai tahu sebaliknya kebahagiaan, tawa dan motivasi sebisa mungkin kita hidangkan pada orang lain. Saya juga takut andai kita menghadirkan kemewahan, asmara, dan wujud ria lainnya membuat sifat dengki dan iri hadir sebab itu sama saja saya menghidangkan hal busuk. Artinya andai media sosial adalah tamu maka Bukankah kita harus memuliakannya dengan hidangan terbaik?"

Siap menghidangkan hal terbaik bagi tamu media sosialmu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun