Ramai orang-orang berlalulalang dengan kendaraannya masing-masing.Bising memang.Ada suara knalpot Rx-king yang nyaringnya melebihi suara calon politikus.Ada juga suara yang adem kayak Vespa yang suaranya lirih seperti suara politikus kelas kakap yang licin menyembunyikan suara kejujurannya.Tapi diantara kendaraan yang nyaring itu,cuman sepeda yang terlihat feminim dan romantis.Bukan apa-apa.Soalnya yang naik sepeda adalah artis ibukota yang terkenal montok dan bahenol.
"Lho sampai segitunya memperhatikan.Dasar pemuda taek.Mata keranjang.Tidak tau malu." Kata Artis Ibukota tersebut
"Gila,dia tahu jalan pikiranku.Maaf ya,pikiranku memang liar dan tak terkendali.Ini salah situ sih.Mbok yo,jangan ketat-ketat kalau pakai baju.Itu juga celananya pakai yang panjang.Beli celana panjang kok gak mampu.Celana kurang bahan kok dipakai." Sindirku
Tiba-tiba saja dari kulit paha mulus artis ibukota itu, muncul asap hitam tebal.Semakin lama semakin banyak.Dia pun kewalahan dengan asap tersebut.
"Pemadam kebakaraan tolong,ini ada asap hitam tiba-tiba keluar dari paha artis." Aku menelpon segera petugas pemadam kebaran.Sang ahli jago merah.Hemm.Bukan jago merah tampaknya kali ini,tapi ayam betina merah.Pikirku dalam angan kosong penuh kesatiran.
Satu jam kemudian datang juga,tapi lho ini kok aneh.Ini petugas pemadam kebakaran atau orang-orang alay yang tiap hari menari-menari gak jelas di tivi-tivi.Bukannya membawa Alat untuk memadamkan api atau setidaknya membawa air barang satu atau dua ember.Ini mereka malah membawa tongsis.
"Gila amat nih.Bisa-bisa artis itu keburu mati kalau seperti ini.Petugasnya kok jadi gini sih"
"Kami memang petugas pengganti.Tugas kami joget sambil goyang-goyang ala pemuda mabuk lho."
"Lho,kalau gini.Gimana nasib artis itu.Bisa-bisa ia mati."
"Coba tengok,dia malah semakin liar dalam menari.Goyangannya itu lho.Asap itu kan sebagai pelindungnya.Masa gak tau"
"Pelindung.Bujubusyet! pada stress nih orang.Dia itu mau mati."