Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Taubatnya Sang Biduan

7 Oktober 2017   15:29 Diperbarui: 7 Oktober 2017   15:32 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ramai orang-orang berlalulalang dengan kendaraannya masing-masing.Bising memang.Ada suara knalpot Rx-king yang nyaringnya melebihi suara calon politikus.Ada juga suara yang adem kayak Vespa yang suaranya lirih seperti suara politikus kelas kakap yang licin menyembunyikan suara kejujurannya.Tapi diantara kendaraan yang nyaring itu,cuman sepeda yang terlihat feminim dan romantis.Bukan apa-apa.Soalnya yang naik sepeda adalah artis ibukota yang terkenal montok dan bahenol.

"Lho sampai segitunya memperhatikan.Dasar pemuda taek.Mata keranjang.Tidak tau malu." Kata Artis Ibukota tersebut

"Gila,dia tahu jalan pikiranku.Maaf ya,pikiranku memang liar dan tak terkendali.Ini salah situ sih.Mbok yo,jangan ketat-ketat kalau pakai baju.Itu juga celananya pakai yang panjang.Beli celana panjang kok gak mampu.Celana kurang bahan kok dipakai." Sindirku

Tiba-tiba saja dari kulit paha mulus artis ibukota itu, muncul asap hitam tebal.Semakin lama semakin banyak.Dia pun kewalahan dengan asap tersebut.

"Pemadam kebakaraan tolong,ini ada asap hitam tiba-tiba keluar dari paha artis." Aku menelpon segera petugas pemadam kebaran.Sang ahli jago merah.Hemm.Bukan jago merah tampaknya kali ini,tapi ayam betina merah.Pikirku dalam angan kosong penuh kesatiran.

Satu jam kemudian datang juga,tapi lho ini kok aneh.Ini petugas pemadam kebakaran atau orang-orang alay yang tiap hari menari-menari gak jelas di tivi-tivi.Bukannya membawa Alat untuk memadamkan api atau setidaknya membawa air barang satu atau dua ember.Ini mereka malah membawa tongsis.

"Gila amat nih.Bisa-bisa artis itu keburu mati kalau seperti ini.Petugasnya kok jadi gini sih"

"Kami memang petugas pengganti.Tugas kami joget sambil goyang-goyang ala pemuda mabuk lho."

"Lho,kalau gini.Gimana nasib artis itu.Bisa-bisa ia mati."

"Coba tengok,dia malah semakin liar dalam menari.Goyangannya itu lho.Asap itu kan sebagai pelindungnya.Masa gak tau"

"Pelindung.Bujubusyet! pada stress nih orang.Dia itu mau mati."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun