Ramadan adalah bulan penuh kebaikan. Bukan hanya pahala kebaikan yang dilipatgandakan. Doa-doa orang berpuasa ramadanpun dikabulkan oleh Allah SWT.Â
Hal tersebut terungkap dari rangkaian ayat Alqur'an yang membicarakan tentang puasa ramadan, yaitu surat Albaqarah ayat 183-187. Pada rangkaian ayat tersebut Allah SWT selipkan satu ayat tentang doa, yaitu pada ayat 186 :Â
" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran"
Ulama mengatakan, adanya ayat tersebut menandakan bahwa orang yang berpuasa ramadan doanya dikabulkan oleh Allah SWT selagi ketentuan syariah tentang adab doa dipenuhinya.Â
Ayat tersebut diperkuat dengan hadis Rasululloh saw berikut :
"Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi."Â (HR. Tirmizi)
Maka berdasarkan keterangan ayat dan hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa ramadan adalah kesempatan yang sangat baik untuk kita meminta kepada Allah SWT dengan sebaik-baik permintaan.Â
Karenanya jangan sia-siakan kesempatan ini yang belum tentu dapat terulang kembali, karena tidak ada yang dapat menjamin besok atau tahun depan kita dapat bertemu kembali dengan ramadan.
Berpuasalah dengan benar, berdoalah, dan memintalah seperti nenek tua dari bani israil yang mendapatkan kesempatan permintaannya dikabulkan oleh Allah SWT.Â
Hakim meriwayatkan kisah nenek tua tersebut dalam mustadrak, dari Abu Musa bahwa Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam singgah kepada seorang badui. Beliau dimuliakan, maka beliau bersabda kepadanya, "Wahai badui, katakanlah keperluanmu." Â Dia menjawab, "Ya Rasulullah seekor unta betina dengan pelananya dan domba betina yang diperah oleh keluargaku." Ini diucapkannya dua kali.
Rasulullah berkata kepadanya, "Mengapa kamu tidak seperti nenek tua Bani Israil?" Â Para sahabat bertanya, "Ya Rasululloh, siapakah nenek tua Bani Israil itu?"
Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya Musa hendak berjalan membawa Bani Israil, tetapi dia tersesat di jalan. Maka para ulama Bani Israil berkata kepadanya, 'Kami katakan kepadamu bahwa Yusuf mengambil janji-janji Allah atas kami, agar kami tidak pergi dari Mesir sehingga kami memindahkan tulang-tulangnya bersama kami.' Musa menjawab, 'Siapa di antara kalian yang mengetahui kuburan Yusuf?'
Mereka menjawab, 'Yang tahu di mana kuburan Yusuf hanyalah seorang wanita tua Bani Israil.' Musa memintanya agar dihadirkan. Musa berkata kepadanya, 'Tunjukkan kepadaku di mana kuburan Yusuf.' Wanita itu menjawab, 'Aku tidak mau hingga aku menemani mu di surga.' Rasulullah Musa tidak menyukai permintaannya, maka dikatakan kepadanya, 'Kabulkanlah permintaannya.' Â Musa pun memberikan apa yang diminta. Lalu wanita itu mendatangi sebuah danau dan berkata, 'Kuraslah airnya.' Ketika air telah surut, wanita itu berkata, 'Galilah di sini.' Begitu mereka menggali, mereka menemukan tulang-tulang Yusuf. Begitu ia diangkat dari tanah, jalanan langsung terlihat nyata seperti cahaya pada siang hari."
Kita ketahui dari kisah tersebut, si nenek tua mengetahui orang yang bertanya kepadanya adalah seorang Rasululloh Musa yang dapat berdialok dengan Allah SWT dan doanya pasti makbul.
Karenanya si nenek tua memanfaatkan baik-baik kesempatan itu dengan mengajukan permintaan yang terbaik dan tertinggi yaitu minta ditemani nabi Musa dalam surga. Dengan katalain ia pasti masuk surga.Â
Padahal si nenek tua bukanlah siapa-siapa, bukan juga ahli ibadah. Hanya karena ia memiliki pengetahuan tentang letak kuburan yusuf as sehingga membawanya pada kesempatan permintaannya terkabulkan, dan ia manfaatkan dengan baik untuk meminta surga.Â
Semoga kita bisa seperti nenek tua tersebut dapat memanfaatkan momen bulan puasa ini, waktu yang mustajab untuk berdoa, untuk memohon kepada Allah SWT dengan permintaan yang terbaik.