Mohon tunggu...
aa sigitta
aa sigitta Mohon Tunggu... -

Hidup adalah pelajaran, berhenti belajar berhenti hidup. Hidup harus penuh semangat, semangat redup hidup pun meredup. Impian adalah api kehidupan, tanpa impian kehidupan terasa dingin. Dan hidup adalah anugrah NYA, menolak kehidupan menolak anugrah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Panggung Sandiwara Baru untuk Nazarudin

8 Agustus 2011   23:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:58 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jangan harap Nazarudin seperti di televisi berita. Jangan harap Nazarudin segalak seperti ada di berita online maupun surat kabar. Jangan harap Nazarudin akan buka-bukaan seperti yang diminta oleh punggawa partai berkuasa yang sekaligus punggawa negeri ini. Saya yakin ini semua adalah panggung sandiwara baru bagi Nazarudin, sebuah babak baru sebagai Nazarudin yang baru (tetapi lama).

Mari kita pikirkan, mana ada koruptor yang tertangkap dinegeri ini ? Dari kasus golden key, kasus konglomerat BLBI. Kalau mereka lari, mereka tinggal mencari tempat tinggal baru. Kalau itu etnis China, mereka mungkin merasa nyaman tinggal di negara yang mayoritas etnis China, dan mugkin tradisi dan kondisi masyarakatnya tidak berbeda jauh dengan kondisi melayu, khas Asia Timur. Kalau nazarudin, mungkin dia etnis Arab, tetapi mungkin dia tidak betah tinggal disana. Yang tradisinya ama kuat dan berbeda jauh dengan kondisi Asia Timur, mungkin sudah tidak cocok bagi keluarganya dan Nazarudin sendiri, makanya dia memilih lari ke Amerika Selatan (untuk berlibur). Kalau etnis Indonesia, yah kita tinggal tunggu pasti akan kembali ke Indonesia. Seperti Nunun ? tunggu saja tanggal mainnya, walaupun katanya dia kini telah pelupa, tetapi pasti masih ingat tanah kelahirannya, dan tempat dia berbagi uang.

Maaf bukan untuk menjelekkan antar etnis. Tapi begitu kenyataannya. Nah bagaimana cara 'menjemput' nya ? untuk yang etnis China sekali lagi paling sulit. Untuk etnis lainnya, tinggal lakukan negosiasi hingga tercapai deal. Ingat kenapa Gayus bisa dibawa kembali dari Singapura ? seperti pernah diungkapkan gayus bahwa dia pernah dijanjikan sesuatu, walaupun kemudian dibantah oleh pihak berwenang tetapi nyatanya gayus pernah berkelana hingga keluar negeri saat dia di'tahan', dengan enteng pula dia bilang bahwa tahanan lain pun begitu. Dan itupun dibantah oleh pihak berwenang.

Kita ini bangsa yang musyawarah untuk mufakat, begitu kira-kira. Untuk kasus yang memiliki daya ledak tinggi musyawarah adalah jalan keluarnya. Ingat Susno 2G  (Duadji) ? saat teman menjadi lawan betapa galaknya dia. Kini sang lawan telah menjadi temannya kembali, dan jinaklah Susno.  Gayus ? adakah ledak-ledakan gayus yang baru setelah terekspos jalan-jalan keluar negeri ? yang dulu galak mengekspos tahanan yang sering keluar penjara, masalah pajak dan sebagainya. Kini sudah mampu dijinakkan.

Bagaimana Nazarudin ? selama sebulan lalu dia sangat galak, media menjadi temannya dan alatnya, atau mungkin media berusaha menjadikan Nazarudin sebagai alat untuk mendapatkan rating berita tinggi. Saksi apa yang dia katakan juga dicari dan dimunculkan di media, dan untungnya membenarkan apa yang dia lakukan untuk teman partainya. Intinya dia ingin mengatakan bahwa yang dia lakukan semua untuk partai, saya korupsi untuk partai. Kita begitu terhenyak, seperti melihat episode opera sabun tahap awal yang penuh dengan intrik.

Kini Nazarudin tertangkap. Dan yakinlah panggung sandiwara baru tengah dipersiapkan. Panggung sandiwara happy ending. Seperti apa kira-kira, kemungkinan Nazarudin akan kembali ber'teman' dengan kolega partai-nya. Semua hal buruk tentang temannya, kemungkinan akan dibantahnya atau mungkin diperhalus. Temannya akan melupakan apa yang dilakukan Nazarudin, dan me'maaf'kan. Teman yang menjadi musuh, akan menjadi teman kembali untuk sebuah tujuan awal.

Nazarudin hanya akan dituntut korupsi, dan dia akan menerimanya. Jika dia dulu merasa dikorbankan, mungkin dia merasa tidak nyaman dengan kata 'penjara'. Sehingga dia menyerang kubu temannya yang dia anggap mengkambing hitamkan. Tetapi yakinlah deal telah dicapai, asal dia diam, asalkan dia low profile dengan tidak berbicara ke media, apalagi bicara fokal membuka keburukan partai, maka seperti kata punggawa partai-nya yang sempat ngambek karena enggan menutup kongres partai-nya, karena kelakukan anggotanya tidak mampu menjinakkan Nazarudin. Sehingga sebagai eksekutif harus memaksa 'aparat'nya untuk bernegosiasi dengan Nazarudin, dan berhasil.

Negosiasi seperti apa ? yah mengulang seperti Gayus, Susno, Ratu mafia pengadilan, atau narapidana lainnya yang memiliki kepentingan dengan eksekutif negara ini. Dengan syarat tetaplah low profile kasusnya, jangan banyak omong ke media, maka kau akan kami lindungi. Penjara hanya berlaku untuk siang, malam silahkan tidur di hotel atau rumah ? mau keluar negeri juga silahkan. Namun mungkin akan ditambahkan, jangan seperti Gayus, kalau keluar penjara tinggal di hotel atau dirumah saja, jangan keluyuran ke mall seperti Misbahkum atau nonton pertandingan dan belilah wig yang bagus serta pakailah kaca mata hitam !!!

Selamat datang Nazarudin yang baru ! yang akan pelit pernyataan ke media. Dan diam seribu bahasa, serta mungkin akan ber maaf-maaf dengan 'teman' yang telah menjadi musuh selama 3 bulan. Apalagi di bulan puasa ini, dan menjelang Lebaran...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun