Mohon tunggu...
Adam Al Fadila
Adam Al Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - 4th semester student, Brawijaya University, Business Administration study program.

I am a person with an interest in art, writing, and various other creative fields.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Handika Sukses Melibas Paris Brest Paris Hanya dalam Waktu 62 Jam

26 Agustus 2023   14:02 Diperbarui: 26 Agustus 2023   14:15 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. Handika Sukses Melibas Paris Brest Paris Hanya dalam Waktu 62 Jam

Akhirnya, Handika berhasil menyelesaikan tantangan Paris-Brest-Paris 2023 dalam waktu kurang dari 3 hari, yaitu 62 jam, mengalahkan target semula yang seharusnya dalam 4 hari. Bersama dengan Ej-Sport, Handika dengan bangga berhasil mengatasi tantangan Paris-Brest-Paris ini. Ia merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas kekuatan yang diberikan padanya selama perjalanan ini.

Prestasinya juga dijadikan sebagai bentuk penghormatan untuk perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-78.
"Meskipun tubuh bisa lelah, semangat merdeka tetap menggelora. Sambil merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, saya mengajak semua rekan penggemar olahraga untuk mendukung perjalanan sepeda saya sejauh 1.200 km dari Paris ke Brest dan kembali lagi ke Paris," kata Handika sebelum menyelesaikan event ini.

Handika adalah salah satu dari lima anggota Spartan Indonesia yang ambil bagian dalam Paris-Brest-Paris 2023. Selain Handika, ada juga Lucky BW, Afandi Munir, Adipati Bob, dan Datya. Kelima Spartan Indonesia ini mengusung misi kemanusiaan dalam perjalanan mereka di Paris-Brest-Paris 2023. Selain menaklukkan tantangan event ini, Handika dan Ej-Sport juga mendedikasikan perjalanan mereka untuk mendonasikan kepada anak-anak yatim di setiap kilometer yang ditempuh.

"Perjuangan ini bukan hanya milik saya sendiri. Mari kita sebarkan misi ini sebagai bagian dari perjuangan untuk anak-anak yatim. Indonesia mampu dan mampu bersaing di dunia. Semua ini sesuai dengan semangat Ej-Sport," ujar Handika, kapten tim Spartan Indonesia. Ini diucapkan tepat sebelum berhasil menaklukkan salah satu event ultra-cycling paling bergengsi dan tertua di dunia, yaitu Paris-Brest-Paris.

Tak hanya Handika, keempat Spartan lainnya juga menunjukkan performa luar biasa dalam event Paris-Brest-Paris. Handika, Lucky BW, Afandi Munir, Adipati Bob, dan Datya, sebagai perwakilan Indonesia, berhasil memukau para pecinta sepeda. Dengan semangat "Everyone Can," kelima Spartan ini, bekerja sama dengan Sport-Gel, berhasil menyelesaikan misi ini dengan penuh semangat dan usaha keras.

Handika, yang sebelumnya telah menyelesaikan jarak 600 km dalam waktu 21 jam, kini meningkatkan prestasinya dalam event Paris-Brest-Paris 2023. Meskipun target awal kelima Spartan adalah menaklukkan tantangan 1.200 km Paris-Brest-Paris dalam 80 jam, Handika berhasil menyelesaikannya dalam waktu kurang dari 3 hari berkat ketekunan dan dedikasinya.

"Sebenarnya, saya bisa lebih cepat, tetapi pada kilometer 960, saya mengalami masalah dengan lutut saya, dan itu agak menyakitkan. Selama 240 km, saya hanya menggunakan kaki kiri untuk mengayuh," kata Handika, yang berhasil menaklukkan jarak 1.200 km event bersepeda ini. "Kaki kanan hanya mengikuti, karena saya tidak bisa menekannya dan sudah sangat sakit," tambahnya.

Berbeda dengan pengalamannya di gowes Jakarta-Bali, di Paris-Brest-Paris kali ini, Spartan tidak mendapatkan dukungan dari siapa pun kecuali Ej-Sport "Everyone Can." Setelah mencetak prestasi di tanah air, mereka berhasil mengatasi tantangan Paris-Brest-Paris yang diadakan di Paris dengan jarak 1.200 km. Dalam event Paris-Brest-Paris ini, mereka membuktikan kemampuan dan mengharumkan nama Indonesia bersama Ej-Sport "Everyone Can."

Handika menjelaskan bahwa ia sering mengikuti berbagai event sepeda dengan jarak mulai dari 200 km, 400 km, hingga 600 km. Karena event Paris-Brest-Paris memiliki jarak 1.200 km, tanpa ragu ia mengambil tantangan ini di Paris. Handika juga mengakui bahwa ia menjalani latihan rutin sejauh 100 km setiap hari, serta mengonsumsi produk EJ-Sport agar daya tahan ototnya lebih baik.

Pada titik tertentu, Handika hampir menyerah saat mencapai kilometer 960. Namun, ia merasa dorongan kuat bahwa misi ini harus diselesaikan, terutama karena ia ingin mewujudkan donasi untuk anak-anak yatim. Meskipun sempat istirahat selama 1 jam di kilometer 960 karena rasa sakit yang tak tertahankan, Handika tetap melanjutkan perjalanan dengan mengandalkan kaki kiri karena kaki kanannya tidak bisa menekan pedal. Dengan tekadnya, ia berhasil mengatasi tantangan Paris-Brest-Paris 2023.

Untuk rencana mendatang, Handika berencana untuk melakukan pemulihan dan penyembuhan cedera pada kakinya. Ia juga akan mengadakan acara bersama Ej-Sport untuk memberikan santunan kepada anak-anak yatim, dengan menggunakan dana donasi yang telah terkumpul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun