Kabar mengejutkan kembali datang dari dunia sepakbola Indonesia, dimana klub PSM Makassar dan sang pelatih Bernardo Tavares resmi tak bekerja sama lagi. Bernardo Tavares diketahui telah resmi mengundurkan dari tim berjulukan Ayam Jantan Dari Timur ini. Bernardo Tavares sendiri sudah tiga musim menjalani kepelatihan di PSM Makassar, yaitu sejak musim 2022/2023.
Bahkan bersama PSM Makassar, Bernardo Tavares sempat berhasil meraih gelar juara, yakni pada awal dirinya menjabat sebagai pelatih di musim 2022/2023. Dan tentu saja kenangan manis inilah yang akan selalu diingat, terutama bagi para Maczman yang setia mendukung. Pelatih asal Portugal berusia 45 tahun ini kini berstatus free agent.
Sebelumnya diberitakan, alasan utama yang pada akhirnya membuat Bernardo Tavares memilih pergi dari PSM. Yakni, terkait tunggakan gaji yang belum dibayarkan. Dan ini yang pertama kali dialami oleh Tavares sendiri sejak dirinya melatih hingga tiga setengah musim ini.
Terlebih lagi saat ini kompetisi BRI Super League musim 2025/2026 sudah berjalan hingga pekan ke tujuh, untuk PSM Makassar sendiri saat ini berada di posisi 14 klasemen sementara dengan nilai 7 poin dari 6 laga, karena PSM sebetulnya masih punya satu laga tunda melawan Persebaya Surabaya, dengan rincian yakni 1 kemenangan, 4 imbang dan 1 kalah, juga total berhasil mencetak 6 gol dan kebobolan 5 gol.
Masalah tunggakan gaji ini sebelumnya juga pernah disampaikannya secara terbuka. Dalam konferensi pers jelang laga BRI Super League melawan Persija Jakarta pada 20 September lalu, ia mengungkapkan bahwa dirinya dan staf pelatih belum menerima gaji selama lima bulan. Situasi serupa bukan pertama kali dialami Tavares. Pada 2023, ia bahkan pernah melelang trofi pelatih terbaik dan jersey miliknya untuk membayar gaji staf.
Bernardo Tavares sendiri datang ke PSM Makassar dengan cukup baik dan langsung jadi idola bagi para Maczman, kecerdasan dan visi permainan yang cukup baik, ditambah dengan ciri khas dan gaya kepelatihan yang selalu enerjik membuat dirinya cukup disegani, bukan hanya dari pemain maupun suporter PSM saja, tetapi juga dari lawan yang akan hadapi.
Jika ditilik dari masalah Tavares ini, ini adalah masalah yang cukup serius dan masalah yang kebanyakan dialami oleh tim-tim dari Liga Indonesia, apalagi jika berkaca dari beberapa kasus yang sama yang terjadi pada tim tim klub di Eropa. Dianatara Girondins Bordeaux di Prancis hingga tim Brescia Calcio dari Italia, dan yang lebih miris lagi selain mereka punya masalah keuangan, pemain mereka juga banyak yang dijual demi bisa membayar hutang klub yang tertunggak, termasuk soal uang gaji yang memang sudah seharusnya menjadi hak bagi pelatih maupun pelatih juga para staf yang memang bekerja dengan baik.
Bernardo Tavares adalah satu contoh nyata yang dimana, klub-klub Indonesia harus diselidiki lebih lanjut, apakah memang kondisi keuangan stabil, beli maupun gaji pemain sudah cukup sesuai kemapuan atau bisa juga karena bantuan sponsor, namun sayangnya banyak yang di salah gunakan .Â
Tentu saja ini sanagat merugikan, ditambah lagi dengan suasana Timnas Indonesia yang semangat-semangatnya untuk menjalani laga hidup mati babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Babak Keempat yang akan mulai berlangsung Minggu Depan, yaitu melawan Arab Saudi pada Rabu 8 Oktober dan melawan Irak pada Sabtu 11 Oktober  malam waktu setempat atau Minggu 12 Oktober 2025 dinihari WIB.
Menarik untuk ditunggu berlabuh ke klub manakah Bernardo Tavares selanjutnya? Kita nantikan bersama, dengan demikian saya Irfan Maulana terima kasih dan salam olahraga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI