Mohon tunggu...
Mwildan yusufy
Mwildan yusufy Mohon Tunggu... Pelajar, siswa kelas 12,

Halo, aku Wildan , aku suka sekali dengan sosial, bantu aku mewujudkan mimpi ya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memahami Makna yang Terkandung dalam Tenunan Kain Ulos Sumatra Utara

5 Agustus 2025   09:58 Diperbarui: 5 Agustus 2025   09:55 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

              Ketika mempelajari tentang kebudayaan Sumatra Utara, khususnya suku Batak, tidak lengkap rasanya jika tidak mengenal kain Ulos. Secara harfiah “ulos” berarti selimut, dan berfungsi untuk menghangatkan tubuh. Kain yang didominasi oleh warna merah, hitam, serta putih ini memiliki berbagai motif yang kaya akan filosofi. Kain ini memiliki cara pembuatan yang sama dengan kain Songket khas Palembang yaitu menggunakan alat tenun konvensional dan tidak memerlukan mesin sama sekali. Umumnya, kain ini memiliki panjang sekitar 140-160 cm dan lebarnya sekitar 60-50 cm. Namun, ada juga kain Ulos yang berukuran lebih panjang atau lebih kecil tergantung penggunaannya, seperti selendang yang berukuran 200 x 70 cm, atau Ulos Sadum yang memiliki ukuran sekitar 60 x 154 cm.

           Pada awalnya, kain ini digunakan oleh masyarakat pegunungan yang membuat pakaian untuk melawan dinginnya hawa di daerah tersebut. Pada saat itulah kain Ulos ditemukan sebagai pakaian untuk menghangatkan tubuh. Pada perkembangannya, kain Ulos memiliki makna simbolik yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat Batak. Kain Ulos sendiri memiliki beberapa jenis dan motif yang masing masing memiliki makna yang berbeda. Ulos memiliki tiga jenis yaitu, Ulos Ragidup, Ulos Ragi Hotang, serta Ulos Maratur.

Ulos Ragidup merupakan jenis Ulos yang memiliki makna penting dalam kehidupan suku Batak. Ulos ini dianggap paling tinggi nilainya dibanding Ulos lainnya karena tingkat kesulitan yang tinggi dalam membuatnya. Ulos ini berasal dari kata “ragi’ yang berarti motif, dan “idup” yang berarti kehidupan, sehingga secara menyeluruh arti Ulos Ragidup adalah Ulos dengan motif kehidupan. Ulos ini melambangkan kehidupan dan kebahagiaan, serta termasuk dalam kelompok Ulos Nabalga atau Ulos kelas tinggi. Dalam penggunaanya, Ulos ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat Batak, seperti pernikahan, kelahiran, dan acara penting lainnya. Ulos ini juga sering digunakan sebagai hadiah yang dimaksudkan sebagai lambang doa dan harapan baik bagi penerimanya, serta dapat digunakan sebagai simbol persatuan dan ikatan keluarga dalam masyarakat Batak. Hal ini menunjukkan bahwa, Ulos Ragidup bukan hanya sekedar simbol budaya, namun merupakan warisan berharga yang harus dijaga oleh generasi muda. Keindahan yang terdapat dalam Ulos Ragidup ini sulit ditandingi oleh jenis ulos lainnya. 

Jenis Ulos yang kedua adalah Ulos Ragi Hotang. Ulos ini merupakan Jenis Ulos yang berasal dari kata “Ragi” yang berarti motif atau corak, dan “Hotang” yang berarti rotan, sehingga secara menyeluruh Ulos Ragi Hotang berarti Ulos yang motifnya terinspirasi dari rotan. Seperti halnya rotan , ulos ini diharapkan dapat menjadi simbol kekuatan, ketahanan, serta ikatan yang kuat yang terjalin pernikahan. Ulos ini sering diberikan kepada pengantin dalam pesta adat Batak. Harapannya, agar kedua mempelai pengantin memiliki ikatan batin yang kuat. Ulos ini bukan hanya sekadar tenunan, namun kain ini syarat akan makna simbolis. Memberikan ulos ini ke pengantin bukan hanya sekedar adat, tetapi agar pernikahan yang baru dibina akan sekuat dan setahan rotan.

Jenis Ulos yang terakhir adalah Ulos Maratur. Ulos ini diambil dari kata “maratur” yang berarti teratur atau tertata. Seperti namanya, Ulos ini bermotif garis garis yang rapi dan sejajar, serupa dengan bintang-bintang di langit. Ulos ini melambangkan keteraturan, kepatuhan, dan kerukunan dalam keluarga. Melalui motif ini, masyarakat suku Batak berharap bahwa kehidupannya dapat berjalan dengan teratur, patuh, dan rukun oleh segala lapisan masyarakat. Ulos ini, sering diberikan kepada anak yang memiliki rumah baru sebagai simbol penghargaan atas prestasi dan kepatuhan mereka. Ulos ini menjadi bukti bahwa, keteraturan dan keharmonisan merupakan hal yang fundamental dalam masyarakat suku Batak.

Secara keseluruhan, kain Ulos merupakan bagian penting dari kebudayaan suku Batak yang tidak hanya berfungsi sebagai pakaian penghangat tubuh, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofi dan simbolisme yang sangat mendalam. Melalui tiga jenis utama, yaitu Ulos Ragidup, Ulos Ragi Hotang, dan Ulos Maratur, masyarakat Batak mengekspresikan berbagai aspek kehidupan seperti kebahagiaan, kekuatan ikatan, serta keteraturan dan keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat. Keberadaan Ulos dalam berbagai upacara adat dan pemberian simbolis menunjukkan betapa kain ini menjadi cerminan identitas, nilai budaya, serta harapan yang diwariskan secara turun-temurun. Oleh karena itu, pelestarian kain Ulos tidak hanya penting sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai wujud penghormatan terhadap nilai-nilai luhur yang melekat dalam kehidupan masyarakat Batak

.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun