Mohon tunggu...
I Luh Aqnez Sylvia
I Luh Aqnez Sylvia Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya adalah seorang guru di SMA Negeri 1 Ungaran yang gemar dalam menulis, baik itu fiksi ataupun non fiksi. Inteligi adalah komunitas saya dalam menulis dan saya terlibat langsung dalam kepengurusan penerbit INteligi .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Sekadar Penonton

2 Juni 2022   10:52 Diperbarui: 2 Juni 2022   10:56 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam sebuah pertandingan olahraga akan menjadi seru dan ramai ketika dipenuhi oleh para penonton. Semakin banyak penonton yang hadir menyaksikan, pertandingan terasa semakin semarak, seru dan menegangkan. Teriakan yel -- yel penonton, sorak -- sorai mereka saat pihaknya mendapat point, bahkan kadang berbagai komentar pedaspun bersahut -- sahutan semakin meramaikan pertandingan tersebut Sementara itu, di gelanggang pertandingan tampak para pemain berjuang tanpa mengenal lelah ; keringat bercucuran, tenaga terkuras dan keletihanpun terlihat nyata.

Saat pemain melakukan pelanggaran ataupun kesalahan teknis permainan, tidak sedikit penonton berteriak menghujat bahkan melontarkan perkataan -- perkataan pedas. Namun saat pemain bermain dengan baik dan menghasilkan point, tidak segan -- segan pentontonpun berkomentar dengan pujian -- pujiannya.

Demikianlah potret sebuah kehidupan ;

  • Gelanggang pertandingan, menggambarkan tentang dunia ini yang dipenuhi berbagai manusia dengan peran dan karakternya yang berbeda -- beda. Dalam sebuah gelanggang pertandingan terpisah dalam dua area. Area pertama berada di sepanjang pinggiran area permainan disediakan bagai para penonton dan area kedua adalah area permainan yang hanya dikhususkan bagi para pemain. Dalam area pertandingan terdapat kompetisi yang sangat seru bahkan kadang menegangkan. Demikian juga dengan dunia ini dipenuhi dengan hal -- hal yang kompetitif. Manusia harus berkompetisi untuk mendapatkan yang terbaik, baik itu dalam hal bisnis, pendidikan, perekonomian dan banyak hal lainnya. Gelanggang pertandingan memberi kesempatan dan peluang untuk para pemain memainkan perannya dengan baik dan maksmial. Duniapun menjadi tempat dan memberi peluang bagi manusia untuk menjalankan kehidupannya dengan baik dan menghasilkan prestasi ataupun karya -- karya yang spektakuler.
  • Penonton, menggambarkan tentang manusia yang berada disekitar gelanggang pertandingan tetapi tidak ikut bermain didalamnya. Penonton cenderung menjadi penyemarak dan komentator dalam sebuah pertandingan. Pujian, sanjungan dan tepuk tangan penonton menyemarakkan pertandingan saat pemain melakukan hal yang sesuai mereka inginkan, tetapi teriakan sindiran, ejekan dan hinaan penonntonpun terdengar nyaring saat  para pemain tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Peran penonton juga  berpengaruh bagi kesuksesan pemain dan kegagalan pemain, namun hal yang sangat disayangkan penonton cenderung mudah untuk berkomentar tetapi tidak mampu melakukan apa yang dikomentarkan
  • Pemain, menggambarkan tentang manusia yang hidup di dunia ini dan yang mau mengambil perannya dengan baik. Pemain dalam sebuah pertandingan tentu saja tidak berdiam diri, melainkan mereka memiliki usaha dan perjuangan yang begitu rupa untuk meraih prestasi dan kesuksesan. Mereka berkompetisi dengan penuh semangat dan tanpa kenal menyerah untuk menjadi yang terbaik. Para pemain yang berada di gelanggang pertandingan harus mengikuti aturan permainan yang ada, mereka tidak bisa asal bermain ataupun keluar dari aturan yang telah ada. Mereka harus memainkan perannya masing -- masing dengan baik, penuh disiplin, dan tanggungjawab untuk dapat meraih prestasi / karya yang terbaik.  Kita sebagai manusia yang ada didalam dunia adalah pemain -- pemainnya yang harus mau berkompetisi dengan penuh upaya dan perjuangan. Seseorang yang tidak memiliki gairah hidup dan menjalani hidupnya hanya menghitung hari tanpa mengisi hari -- harinya dengan hal -- hal yang bermanfaat tentu saja akan tersingkir dari kompetisi yang ada. Dalam menjalani hidup di dunia ini, kita perlu komitmen disiplin, bertanggungjawab dan bersemangat untuk terus berkarya sehingga kita mampu berkompetisi dan memiliki prestasi yang bermanfaat.  Seorang pemain harus terus melatih dirinya dengan baik agar memiliki kualitas yang lebih baik, kita pun demikian dalam menjalani hidup di dunia ini, kita harus mau uterus melatih diri kita sendiri untuk menjadi lebih baik dan semakin baik, sehingga hidup kita tidak menjadi sia -- sia..

Hidup adalah pilihan, semua kita yang masih bernafas didunia ini dituntut untuk jharus memilih. Akankah kita menjadi seorang penonton atau seorang pemain ???? Sebelum memilih, baiklah kita mengenal karakteristik masing -- masing.

A. Karaktristik Sebagai Penonton :

  • Penyemangat
  • Kehadiran penonton memberi semangat bagi para pemain, dengan yel -- yel ataupun sorakannya mereka membakar semangat pemain untuk berjuang
  • Komentator
  • Penonton identik dengan komentator karena mudah untuk berkomentar, meskipun ia belum tentu dapat melakukannya
  • Penilai
  • Saat penonton menemukan hal yang tidak sesui dengan keinginannya, penonton dengan mudah melontarkan sindiran, ejekan dan hinaan yang menyalahkan  bahkan menghakimi pemain
  • Fanatik
  • Penonton yang sudah mengidolakan sebuah tim, mereka bersedia melakukan apapun demi timnya dan membela mati -- matian bahkan kadang tidak melihat positif negatifnya, 

B. Karakteristik Sebagai  Pemain :

  • Petarung
  • Pemain dituntut untuk memiliki jiwa petarung yaitu tidak mengenal lelah dalam berjuang dan harus mampu menyemangati dirinya dalam menghadapi musuh / lawan atau tantangan.
  • Pebelajar
  • Pemain harus mau terus belajar dan tidak berhenti berlatih untuk meningkatkan kemampuannya. Semangat belajar dan berlatih sangat menentukan hasil yang akan diraihnya.
  • Patuh
  • Kepatuhan atau ketaatan menjadi syarat mutlak bagi pemau=in yang mau berhasil. Bukan saja aturan dalam permainan, tetapi juga aturan pelatih dan aturan -- aturan lainnya yang menuntun pemain untuk memiliki kebiasaan dan pola hidup yang baik.
  • Disiplin
  • Pemain dituntut untuk disiplin dalam menjalankan pola hidupnya, baik itu disiplin waktu, disiplin pola makan, disiplin karakter  dan disiplin iman sehingga membuat mereka menjadi pemain yang bukan hanya berprestasi unggul tetapi pemain yang berkarakter, beriman dan berintegritas.
  • Komitmen
  • Tanpa sebuah komitmen, seorang pemain akan berhenti di tengah jalan dan tidak mampu melanjutkannya.
  • Mengejar prestasi
  • Apakah yang ingin dicapai pemain melalui perjuangannya yang harus menguras tenaga, pikiran, waktu dan materi ? Tidak ada hal lain selain mengejar prestasi. Seorang pemain dituntut untuk dapat berprestasi lebih dan lebih baik lagi dari hari ke har

Manakah yuang akan kita pilih ???

Sebuah kehidupan menggelar berbagai pilihan dan kitapun mau tidak mau harus memilihnya. Hidup tanpa pilihan bagaikan kapal yang terombang -- ambing di tengah lautan tanpa tujuan. Akankah kita menjadikan kehidupan ini indah dan penuh karya atau hidup ini hanya sekedar mengalir tanpa kenikmatan  ??

Ataukan kita akan menjalani hidup ini dengan penuh antusias, semangat dan perjuangan ataukah menjalaninya sekedar jalan di tempat ???

Semua pilihan ada di tangan kita !!!

Hidup akan terasa hambar ketika kita hanya sekedar menjadi penonton yang mampu menyemangati orang lain tetapi tidak mampu menyemangati diri sendiri untuk bergerak maju. Hidup serasa di tengah lautan lepas tanpa sebuah kepastian, ketika kita sekedar menjadi penonton yang hamya mampu berkomentar tanpa melakukan tindakan dan sekedar jalan di tempat. Bahkan hidup berasa pahit ketika kita memilih menjadi penonton yang hanya menilai orang lain dan tidak mau menilai diri sendiri sehingga kegagalan dan kehancuran terjadi karena tidak ada perjuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun