Mohon tunggu...
73_ULUL QURBA
73_ULUL QURBA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tau Ugi'

"Jaga Allah, maka Allah akan jaga kamu" Islamic BANKING'19 UIN Malang 20 y.o

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berdaya Kemudian Memberikan Daya Kepada Masyarakat Dusun Ubalan KKM DR UIN Malang 2021-2022

1 Februari 2022   23:38 Diperbarui: 1 Februari 2022   23:44 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dusun Ubalan merupakan bagian dari Desa Maguan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Dusun ini terletak di sekitar gunung Kawi, setiap orang yang hendak ke gunung Kawi akan melewati kawasan ini. Dusun ini termasuk beriklim dingin karena tendensi dari pegunungan. mayoritas penduduknya beragama Islam. Dusun Ubalan memiliki 1 Sekolah Dasar, 1 Taman Kanak-kanak, dan 3 Tempat Pembelajaran Al-Qur'an. Usaha untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Dusun ini dilakukan sekali dalam sebulan tepatnya pada senin, minggu pertama pada awal bulan bertempat di Balai Dukuh. Letak puskesmas lumayan jauh, sekitar 20 menit dari Dusun tersebut.

Kehidupan sosial masyarakat Dusun Ubalan masih tradisional dengan mayoritas pencaharian masyarakatnya petani dan budidaya Ikan Lele. Sikap gotong royong selalu dikedepankan oleh masyarakat dusun ini seperti halnya dalam kegiatan Tahlilan, Khataman, Yasinan yang rutin dilaksanakan secara bersama. Tak kasat dari pandangan kita ramahnya masyarakat Dusun ini dalam berinteraksi. Keasriannya tidak terlepas dari tendensi pegunungan Kawi yang menyegarkan mata sehingga Dusun ini menjadi tempat untuk Healing yang recomended bagi pecinta alam.

Budidaya Ikan Lele menjadi pekerjaan favorit bagi Dusun ini, terlihat pada setiap rumah terdapat kolam ikan tersebut. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut menjadi potensi wilayah yang dapat dikembangkan jika dipoles dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif sesuai dengan tuntutan revolusi Industri 4.0. Tidak hanya itu, Dusun tersebut memiliki Wisata Alam Religi Umbulrejo yang tidak kalah indah dengan tempat-tempat wisata yang lainnya.

Wisata Alam Religi Umburejo berupa sumber mata air dengan keasrian dan kejernihannya yang menyegarkan mata dan biasanya digunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Tidak sedikit pengunjung yang datang untuk menikmati keasrian wisata ini dan tidak sedikit pula yang meyakini bahwa sumber mata air yang terkenal dengan sungai Umbulan ini memiliki corak dan keistimewaan yang di mana jika seseorang mandi disungai tersebut akan menjadi "awet muda".

Terlepas dari kepercayaan yang tersebut, sungai Umbulan merupakan potensi desa yang jika dikelola dapat menjadi lokasi wisata alam yang menjanjikan. Tempat yang asri karena terletak di tengah rindangnya pohon yang masih alami meskipun berada di dekat perkampungan penduduk. Sumber mata air yang jernih dan terus mengalir belum tercemar terkesan masih sangat alami. Menyadari hal tersebut, pemerintah desa Maguan mulai mengembangkan potensi wisata alam tersebut. Saat ini untuk meningkatkan daya tarik sungai Umbulan telah dibangun sebuah kolam renang meskipun baru untuk anak-anak dan terus ada pengembangan.

Selain itu untuk mengobati rasa lapar dan haus, pengunjung tidak perlu khawatir karena di lokasi wisata tersebut sudah ada penjual makanan dan minuman. Beberapa kios makanan dan minuman yang dikelola oleh warga sekitar. Suasana yang rindang dan sejuk, sangat cocok untuk menikmati segelas kopi sambil bincang santai dan menikmati pemandangan air yang jernih.

Berangkat dari itu, kami dari kelompok KKM DR UIN Malang 2021-2022 memberiakan edukasi untuk senantiasa menjaga kelestarian alam serta menyediakan sebuah tempat pembuangan sampah bagi para pengunjung. Hal tersebut berguna bagi kebersihan tempat wisata. Karena hal terpenting dari sebuah wisata adalah menjaga kelestarian dengan salah satunya menjaga kebersihan. Selain itu, kami menyediakan tempat pembuangan sampah, tidak lain dan tidak bukan bagian dari integrasi dan interkoneksi antara kelompok KKM di Desa Maguan.

Lebih dari pada itu, kami sebagai mahasiswa KKM yang diterjunkan ke dusun Ubalan desa Maguan berfungsi sebagaimana peran dan fungsi mahasiswa pada dasarnya. Fungsi mahasiswa dalam masyarakat ialah sebagai agen of change, guardian of value, Iron stock, moral force, serta pengontrol kehidupan sosial.

Mahasiswa sebagai agen of change bentuk perubahannya mengarah kepada kebijakan pemerintah melalui serangkaian aksi yang dilakukan. Hal itu didasari atas kepentingan rakyat seutuhnya. Melalui guardian of value, mahasiswa mampu menjaga nilai-nilai kebaikan yang ada pada masyarakat. Nilai tersebut berupa kejujuran, gotong royong, empati, keadilan, integritas dan sebagainya.

moral force yang dimaksud ialah mahasiswa sebagai kalangan intelektual harus mencerminkan nilai karakter terbaik sesuai dengan tingkatan intelektualnya. Pendidikan sebagai upaya pembentukan karakter idealnya muncul dengan perilaku moral terbaik yang ditunjukkan oleh seorang mahasiswa. Hal ini adalah peran idealnya dalam mewujudkan kehidupan bangsa yang beradab. Sosial control merupakan bagian dari peran mahasiswa untuk melakukan kontrol kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan di masyarakat. Upaya kontrol yang dilakukan mahasiswa tetap harus didasarkan pada nilai-nilai idealisme yang ada. Tidak tergadai dengan iming-iming uang atau kepentingan politik yang mempengaruhinya.

Berangkat dari dasar di atas, maka kami mencoba mengejawantahkan peran dan fungsi mahasiswa tersebut ke dalam sebuah konsep program kerja yang kami laksanakan dalam satu bulan. Kegiatan tersebut berupa: (1) mengajar TPQ setiap hari kecuali hari jum'at, pukul 15.00, (2) Piket di balai desa, pukul 09.00-13.00, (3) mengajar TK setiap hari senin-rabu, pukul 07.30-10.00, (4) Roan atau bersih-bersih setiap hari jum'at, pukul 08.00-selesai, (5) Yasinan setiap hari senin, pukul 14.00-selesai, (6) Bimbingan belajar kepada anak SD setiap hari senin dan selasa, pukul 18.30-19.30, (7) kegiatan warga (kondisional) seperti tahlil, rewang, dan sholawatan, (8) Sosialisasi Cuci Tangan sebagai upayah pencegahan Covid-19, (9) Mengadakan Tong sampah pada tempat wisata, dan (10) Mengadakan perlombaan TPQ sebagai acara perpisahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun