Mohon tunggu...
Almanico Islamy Hasibuan
Almanico Islamy Hasibuan Mohon Tunggu... Bankir - Saya adalah Forever Blues.

Saya hobi menulis dan bermain sepak bola seperti Eden Hazard.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Momen-Momen Mengerikan pada Zaman SD Awal 2000-an

25 Agustus 2022   12:16 Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:16 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3. Pengumpulan PR, Berlaku Persyaratan

Siapa yang tidak tahu momen paling menakutkan ini? Dengan syarat, kita lupa mengerjakannya. Namun, bisa terjadi mukjizat di mana PR tersebut ditunda pengumpulannya, gurunya tidak datang, atau guru kita lupa untuk mengumpulkannya (bagi teman kalian yang rajin, duduklah di dekatnya, siap-siaplah menutup mulutnya jika dia berbuat macam-macam).

Melupakan PR, apalagi gurunya pemarah, sangatlah menakutkan. Kita tidak akan tenang seharian di sekolah. 

Gorengan bu kantin tidak akan terasa enak, bermain dengan teman-teman akan setengah hati dan tidak terlalu menikmatinya, pokoknya hari sekolah kita akan selalu tegang. Hal yang saya sarankan adalah kerjakanlah. Semudah itu, salah atau benarnya, tanya aja nanti teman di keesokan harinya di kelas.

Mungkin bagi anak SD zaman sekarang, hal ini tidak akan sama lagi seperti yang dialami anak SD zaman sebelumnya. Pemeriksaan kuku, dilaporkan ke orang tua, malah didukung anaknya dan melapor ke sekolah. 

Zaman sebelumnya, jika kita mengadu, akan ditambah pukulannya. Mengapa? Karena kita yang salah, kenapa tidak gunting kuku apalagi golongan yang makan tanpa sendok. 

Pengumpulan PR, sama seperti kasus pertama, kalau gurunya macam-macam, lapor ke sekolah. Padahal didikan seperti itu dibutuhkan pada masa krisis moral seperti ini. Itu merupakan pendapat saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun