Mohon tunggu...
Kharis Maulana
Kharis Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu hukum

Sang penjelajah pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Film

Pentingnya Konsultasi dalam Kehidupan Sekalipun dalam Berpolitik dari Film "Game Change"

4 November 2021   04:56 Diperbarui: 5 November 2021   10:46 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film "game change" (sumber : fanart.tv)

Film ini sangat menarik dan banyak beberapa pembelajaran di dalamnya yang tersirat.

Film ini dibuka dengan Steve Schmidt yang sedang berolahraga joging dan kemudian dia menerima telepon dari McCain,yang tidak senang dengan liputan pers yang menjelekkan dirinya,kemudian dia berkonsultasi kepada Steve Schmidt, kemudian bantuan untuk kampanye dalam Pilpres Amerika Serikat 2008.

Di dalam film ini menggambarkan bahwa bagaimana Sarah Palin yang menginginkan popularitas dengan instan,tidak jarang ia mendapatkan hal buruk dari media pers dan termasuk dari keluarga yang menjelek-jelekan,dan sementara staf Republik yang tegas dengan setelan jas membanjiri dia dengan fakta dan angka.

Sebagai Kepala staff pemenangan dari McCain, Steve Schmidt harus mencari figur yang tepat untuk menjadi pasangan  McCain sebagai Wakil Presiden. Banyak nama yang muncul untuk menjadi kandidat Cawapres, hanya Sarah Pallin yang cocok menurut tim sukses McCain. Para ahli strategi tim sukses McCain berharap Sarah Pallin menjadi "Pengubah Permainan" dalam permainan politik  yang akan menggiring opini publik pada hal yang menguntungkan tim McCain.

Setelah mengumumkan Sarah Pallin sebagai Cawapres dari McCain, ia diterima dengan baik. Namun hal itu tidak berlangsung lama dan kondisi kampanye menjadi 'gawat' karena Sarah Pallin tidak tahu banyak mengenai isu-isu politik dan pemahaman yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin besar. Palin menjadi sosok yang simpatik saat dia menarik diri dari keluarganya dan dilemparkan ke dalam situasi yang dia tidak siap untuk ia tangani. Ejekan dari belahan Amerika Serikat dan ledakan cerita tentang keluarganya mulai memakan menggerogoti dirinya sendiri.

Pada akhir tahun 2008, prospek untuk kampanye pasangan McCain terlihat menurun dan semakin mengkhawatirkan. Para ahli strategi beranggapan bahwa Sarah Pallin lebih baik menghafal dan memberikan garis besar pada debat dari pada memahami isu-isu panas di Amerika. Hingga demikian Pallin tampil baik pada debat Wakil Presiden.

Termakan euforia terhadap popularitas. Menjadikan Palin tidak kooperatif dan menolak masukan dari Schmidt serta staf penasihat lainnya. Film kembali ke wawancara pada tahun 2010 ketika Schmidt diwawancarai oleh Cooper Anderson yang bertanya apakah ia akan memilih Sarah Palin lagi jika dia punya kesempatan untuk memilih ulang Calon Wakil Presiden. Steve Schmidt menjawab bahwa kita tidak bisa mengembalikan waktu dan melakukan hal itu lagi (memilih Sarah Pallin sebagai Cawapres).

Sangat luar biasa sekali di dalam film ini tersaji banyak sekali adegan konsultasi,dari awal film ini bahkan John McCain melakukan konsultasi kepada Schmidt, Palin kepada Schmidt dan masih banyak lagi. Ketegangan suasana politik pada tahun 2008 dapat dirasakan berkat penyajian film yang matang.


Di dalam Film ini menggambarkan dan memperlihatkan situasi bagaimana konsultasi menjadi salah satu penyelesaian dan menjadi salah satu kunci dari cara menyelesaikan terhadap masalah yang dialami.dan dari peran Schmidt menggambarkan bahwa dalam berperan sebagai konsultan yang memberikan nasihat dan saran haruslah dan tetap hati-hati dalam menyampaikan dan memberikan masukan dan tidak lupa memiliki paham yang baik dalam hal tersebut supaya untuk memberikan pendapat/pertimbangan mengenai suatu hal dengan maksimal,dan dari sini juga dalam hal public speaking itu penting sekali dalam masyarakat dan umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun