Jatinangor - Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H sudah berada di depan mata setelah berpuasa pada bulan Ramadhan. Berdasarkan informasi dari Pemerintah, laman resmi NU dan Muhammadiyah, shalat Hari Raya Idul Fitri akan dilaksanakan pada tanggal 10 April 2024.
Salah satu kegiatan masyarakat Indonesia yang merantau sebelum lebaran adalah pulang ke kampung halaman atau dikenal dengan "mudik". Masyarakat asal Sumatera Barat banyak yang merantau ke pulau Jawa untuk bekerja maupun kuliah.
Beberapa mahasiswa asal Sumatera Barat tidak bisa mudik di lebaran tahun ini, karena banyak hal yang membuat mereka menetap di perantauan. Sepi dan kerinduan akan semakin terasa, apalagi melihat mahasiswa lain yang berkumpul dengan keluarganya.
Hal yang dilakukan setelah shalat Idul Fitri yaitu halal bihalal dan makan bersama, sedangkan mereka yang sendiri di perantauan hanya bisa menguatkan diri. Meskipun begitu, tetap harus bersyukur bisa merayakan hari raya dan menatap keluarga melalui layar handphone.
Mahasiswa Universitas Teknologi Digital Indonesia, Aniza Latifa Rahmi (21) merupakah salah satu mahasiswa yang tidak mudik. Sudah kali ketiga dia merasakan sedihnya lebaran di Yogyakarta tanpa keluarga.
"Rindu rasanya lebaran bareng keluarga, disini sedih banget karena sendirian, jauh dari orang tua dan melihat teman-teman yang berkumpul sama keluarganya" ucap Aniza.
"Aku tidak mudik disebabkan oleh beberapa hal, yaitu faktor ekonomi dan ongkos ke Padang yang jauh lebih mahal jelang lebaran. Selain itu, aku sekarang sudah menjadi mahasiswa akhir, lebih baik fokus mengerjakan tugas akhir atau skripsi" lanjut Aniza.
Kegiatan yang dilakukan Aniza selama bulan Ramadhan yaitu menjadi karyawan toko Dawet Kemayu yang ada di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta. Dia merasa ada dampak positif dan negatif bekerja sambil berkuliah, hal positifnya yaitu bisa menabung untuk biaya wisuda dan membelikan baju lebaran untuk 3 orang adiknya.
"Daripada mudik, aku lebih memilih bekerja disini agar impian aku membawa keluarga ke Jogja saat wisuda bisa terwujud" jelas Aniza.
Disaat semua orang bisa berkumpul bersama keluarganya di hari raya, sedangkan Aniza hanya bisa sabar dan menahan kesedihannya. Adik bungsu Aniza yang berusia 4 tahun juga pernah menelepon dan meminta Aniza untuk pulang kerumah merayakan hari raya bersama.