Mohon tunggu...
Wiri Handika
Wiri Handika Mohon Tunggu... Petani - Asli

Kalimantan barat, ketapang, simpang dua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Gotong Royong bagi Kehidupan Guna Meningkatkan Rasa Solidaritas Sosial

11 April 2019   18:03 Diperbarui: 11 April 2019   19:06 2083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gotong royong merupakan suatu bentuk sikap yang saling tolong menolong yang berlaku di daerah pedesaan Indonesia. Gotong royong sebagai bentuk kerja sama antar individu dan antar kelompok membentuk status norma saling percaya untuk melakukan kerjasama dalam menangani permasalahan yang menjadi kepentingan bersama. Bentuk kerjasama gotong royong ini merupakan salah satu bentuk solidaritas sosial.  

Guna memelihara nilai-nilai solidaritas sosial dan partisipasi masyarakat secara sukarela dalam pembangunan di era sekarang ini, maka perlu ditumbuhkan dari interaksi sosial yang berlangsung karena ikatan kultural Sehingga memunculkan kebersamaan komunitas yang unsurunsurnya meliputi: seperasaan, sepenanggungan, dan saling butuh. Pada akhirnya menumbuhkan kembali solidaritas sosial.  

Manusia sebagai makluk sosial dan makluk berbudaya, cenderung hidup berkelompok-kelompok. Terdapat aneka ragam kelompok yang beradaptasi dengan lingkungan, dengan segala kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup. Terjadinya kelompok ini karena untuk menghadapi tantangan hidup tidak mungkin perorangan.  

Masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain.  Anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu dalam upaya membentuk pertalian dan pengaruh membutuhkan adanya suatu hubungan-hubungan yang mana hungan ini dalam istilah sosiologi dikenal sebagai interaksi sosial. 

Menurut definisi yang dinyatakan Roucek Warren, bahwa: "Interaksi sosial adalah suatu proses timbal balik dengan mana suatu kelompok atau individu dipengaruhi oleh tingkah laku pihak lain dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain." Interaksi dapat terjadi antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok lain, maupun individu dengan kelompok. Interaksi dapat mengalami hambatan jika salah satu pihak menutup diri terhadap pihak lain yang menjadi lawan interaksinya dengan alasan tertentu. Seperti yang terjadi pada masyarakat perkotaan, di mana interaksi sosial yang muncul berdasar pada kebutuhan dan kepentingan tertentu, yang berorentasi pada sudut untung rugi. 

Syarat terjadinya Interaksi sosial, menurut Soerjono Soekanto, yakni harus ada kontak dan komonikasi diantara pihak-pihak yang menjalin Interaksi tersebut.  Kontak dan komunikasi tersebut akan timbul apabila terdapat dua pihak atau lebih yang mempengaruhi dengan jalan saling memberi respons.  

Keungulanya adalah Guna memelihara nilai-nilai solidaritas sosial dan partisipasi masyarakat secara sukarela dalam pembangunan di era sekarang ini, maka perlu ditumbuhkan dari interaksi sosial yang berlangsung karena ikatan kultural Sehingga memunculkan kebersamaan komunitas yang unsur-unsurnya meliputi: seperasaan, sepenanggungan, dan saling butuh.  

Dan pada akhirnya menimbulkan atau menumbuhkan kembali rasa solidaritas sosial.
Jadi kesimpulannya adalah gotong royong merupakan kerja sama antar individu dan antar kelompok yang membentuk status norma saling percaya untuk melakukan kerjasama dalam menangani permasalahan yang menjadi kepentingan bersama. Bentuk kerjasama gotong royong ini merupakan salah satu bentuk solidaritas sosial.  

 DAFTAR PUSTAKA
Moh. Soerjani dkk.(Ed), Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan, (Jakarta: UI-Press, 2008).
Poloma, M, Margaret, Sosiologi Kontemporer, Rajawali Pers, Jakarta, hal. 24
Soerjono Soekanto,  Karl Mannheim -Sosiologi Sistimatik, Rajawali pers, Jakarta, hal. 58

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun