Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Slank dan Islam Cinta

28 Februari 2018   13:36 Diperbarui: 6 April 2018   10:16 3476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto taken https://dimassku.wordpress.com/2014/02/24/slank/

Dalam salah satu kesempatan, Kaka sang vokalis, mempunyai pengalaman yang begitu berkesan tentang sebuah konser bersama Hadad Alwi, dengan tema Konser Hijriah yang diselenggarakan oleh Republika. Penjiwaan terhadap lagu-lagu relijius ini sangat berbeda dengan lagu-lagu yang biasa mereka bawakan. Penjiwaannya akhirnya sukses, setelah banyak berdiskusi dengan Hadad Alwi. Di lain kesempatan Bimbim pernah menegaskan bahwa, Islam tak harus identik dengan Arab, begitupun dengan musiknya. ”Bagi Slank, musik Islam dapat dibungkus dengan corak apapun, pop modern misalnya. nah menurut saya , lagu Pulau Biru ini adalah contoh music relijius dari Slank.

Ada yang harus ku ungkapkan tentang mimpiku
Bercerita soal kehidupan di atas pulau biru
Pulau yang indah bagai surga
Manusia bijaksana hidup penuh dengan kesenangan
Nggak pernah salah paham

Bicara kita hanya cinta dan cinta
Satu cinta hilangkan naluri saling menghancurkan

Selamat datang
Di atas pulauku
Selamat datang
Di atas pulau biru

Nggak ada hakim dan terdakwa
Jauh dari kriminal
Nggak ada penjajah dan yang dijajah
Segala soal selesai dengan bicara

Nggak perlu senjata
Nggak perlu berkhianat
Nggak perlu curiga
Nggak perlu penjara
Nggak ada penjahatnya
Nggak perlu berperang
Nggak perlu menentang
Nggak perlu menyerang
Nggak perlu memakai kekerasan
Nggak perlu.


Sementara Gerakan Islam Cinta

Pada tahun 2012 di Jakarta 40 orang mendeklarasikan Gerakan Islam Cinta (GIC) sebagai respons kaum Muslim moderat terhadap fenomena intoleransi dan radikalisme yang mengatasnamakan agama. GIC terbuka bagi siapapun yang percaya bahwa Islam adalah agama cinta (rahmah), damai (salam) dan welas asih.

40 orang tersebut berinisiatif untuk mendirikan sebuah organisasi yang disebut sebagai Gerakan Islam Cinta (GIC). Sengaja dipergunakan kata Gerakan untuk menegaskan niat bahwa, betapapun akan menjadikan cinta sebagai basis setiap kegiatannya, organisasi ini akan bersikap aktif dalam melancarkan upaya-upaya, baik dalam mewujudkan pergeseran paradigma dalam memahami dan menghayati Islam, maupun dalam mengambil langkah-langkah mewujudkan cinta-kasih dalam kehidupan kemasyarakatan, khususnya di negeri kita.

Gerakan Islam Cinta dalam kampanyenya selalu mengadakan festival-festival, Gerakan Islam juga merubah kata festival menjadi peacetival. Event tersebut begitu di gandrungi oleh pengunjungnya ngga hanya kaum muda (mahasiswa) namun juga semua kalangan. setiap festival-festival yang diadakan merupakan sebuah campaign untuk memberikan pemahaman tentang makna hakiki apa itu CINTA. Dalam salah satu potongan sabda Nabi, yang dikutip oleh Imam Ghazali di dalam Ihya’, dikatakan bahwa: “Cinta adalah asas (ajaran agama)-ku.” Dalam al-Qur’an sendiri terdapat lebih dari 20 (dua puluh) kata yang maknanya termasuk sebagai salah satu rumpun makna cinta. Dan tak kurang dari salah satu Imam yang juga cucu sang Nabi, Imam Ja’far al-Shadiq, yang mengatakan: “Apalagi agama itu  kalau bukan cinta?!…Agama itu cinta dan cinta itu agama.”

Slank punya Generasi Biru dan juga slankers. GIC punya GenIC serta ada juga PeaceGen. Persamaan-persamaan misi Islam Cinta dan Jargon P.L.U.R dari Slank di atas, jika disinergikan akan membuat sebuah ledakan gerakan Mahadahsyat yang mampu merubah paradigma berfikir masyarakat kita tentang CINTA, yang akhirnya membawa kedamaian di dalam kehidupan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun