Mohon tunggu...
Eben Ezer
Eben Ezer Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.

Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Indonesia Membutuhkan Media dan Jurnalis Sains untuk Edukasi Masyarakat Supaya Peduli Lingkungan

26 Juni 2022   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2022   14:14 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur Eksekutif WALHI Jawa Barat, Meiki Wemly Paendong berbicara dalam acara talkshow Parade Jurnalistik 2022. Dokumentasi Pribadi

Kondisi alam dan iklim yang terjadi saat ini sudah mengalami banyak permasalahan. Sehingga mendorong jurnalis serta awak media untuk turun tangan dalam menginformasikan kepada publik mengenai dampak berbahaya dari perubahan iklim.

Namun media yang sepenuhnya bertema sains atau lingkungan jumlah masih belum banyak ditemukan di Indonesia. Hanya terdapat pada topik khusus dalam media-media online. Maka menurutnya diperlukan jurnalis yang mempunyai pengetahuan melek terhadap isu-isu lingkungan.

Maka media yang khusus bertema sains yang membahas lingkungan akan diperlukan di masa depan dalam upaya menyebarkan informasi mengenai perubahan iklim atau fenomena lingkungan lainnya. Hal ini didorong oleh hasil penelitian secara mendalam yang telah dilakukan para peneliti. Banyak peneliti yang sudah meneliti tentang perubahan iklim tetapi tidak memiliki pengetahuan untuk mempublikasikannya kepada masyarakat luas. 

Maka dari itu peran jurnalis dinilai sangat penting untuk merealisasi liputan lingkungan yang sampai ke masyarakat luas. Organisasi WALHI di Indonesia pun turut gencar dalam mengedukasi, menginformasikan hingga sosialisasi langsung untuk meminimalisasi dampak dari perubahan iklim melalui produk jurnalistik seperti tulisan cetak bahkan berbentuk audio-visual

Direktur Eksekutif WALHI (Wakil Lingkungan Hidup Indonesia) bagian Jawa Barat, Meiki Wemly Paendong, dalam acara talkshow Encouraging the Society to Understand Climate Matters Through Science Journalism, pada Selasa (17/05/2022) memaparkan gencaran upaya jurnalis dalam meningkatkan kesadaran publik terkait isu perubahan iklim. Kondisi alam yang sudah tidak bersahabat mendorong media turun tangan dalam menunda bahaya akibat perubahan iklim.

Ia menuturkan penyebab dari perubahan iklim berangkat dari pemanasan global. Pemanasan global secara ilmiah diakibatkan oleh proses alami dan juga aktivitas manusia, seperti yang marak terjadi saat ini adalah pembakaran hutan. Pemanasan global termasuk kedalam hasil dari isu lingkungan yang umum terjadi di zaman sekarang. Pemanasan global adalah hal yang disebabkan oleh peningkatan drastis suhu udara di permukaan bumi. Dampak yang muncul dari terjadinya pemanasan global adalah cuaca yang berubah ekstrem.

Sudah terbukti melalui pakar dan peneliti lingkungan yang mengemukakan bahwa sebagian besar dampak yang terjadi pada lingkungan adalah akibat pemanasan global adalah dari ulah manusia itu sendiri. 

Maka dari itu, isu permasalahan lingkungan menurut Meiki tetap menjadi pembahasan yang masih ada selama manusia hidup karena manusia berdampingan dengan lingkungan dan apabila lingkungan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu akan dapat berdampak pada kehidupan seluruh makhluk hidup

Harapannya, jurnalis sains semakin banyak mengedukasi masyarakat yang peduli lingkungan melalui perkembangan media saat ini bahkan semakin banyak pihak yang menyuarakan isu lingkungan bahkan melalui pihak media juga melalui kegiatan-kegiatan kampanye.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun