Mohon tunggu...
Alif Farhanudin
Alif Farhanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of UMM University

Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perbedaan Kesuksesan Orang Tekun atau Rajin dengan Orang Pintar

7 Agustus 2023   14:03 Diperbarui: 7 Agustus 2023   14:17 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-photo/low-angle-excite-businesswoman-outdoors_11283197.

Sudah menjadi konsumsi umum bahwa kesuksesan setiap orang berbeda-beda, ada yang berasumsi bahwa jalan hidup seseorang berbeda-beda, dan ada juga yang berasumsi bahwa perbedaan itu karena langkah awal yang tidak selalu sama, dan lain sebagainya.

Alasan-alasan tersebut bisa menjadi bentuk protect afirmatif untuk menghindari depresi dan stress akibat prestasi orang lain, tetapi memang itulah faktanya bahwa perbedaan itu terjadi dan tidak dapat dihindari. Berpikir positif ataupun negatif sama-sama tidak bisa merubah fakta bahwa seseorang gagal atau belum sukses, sehingga lebih baik berpikir positif, karena dengan berpikir positif maka satu yang dapat diselamatkan yaitu kesehatan mental (mental health).

"Perubahan kecil menghasilkan perubahan besar", bagaimana tanggapan kita tentang kalimat itu ? apakah hanya omong kosong belaka ? atau memang memiliki dampak ? dan apa hubunganya dengan kesuksesan ?

Pernah kita melihat bahwa teman kita yang dulu pintar kenapa tidak lebih baik dari kita ? meski ini tidak bisa menjadi penilaian yang valid, tetapi secara umum hal ini terjadi disadari ataupun tanpa disadar. Bukan berarti jika kita orang pintar kita akan tersaingi oleh mereka yang rajin atau tekun. Perlu dipahami bahwa terdapat fator kunci kenapa kesuksesan orang yang tekun atau rajin berbeda dengan orang pintar, faktor itu adalah kebiasaan.

Perubahan kecil yang menjadi faktor penunjang kenapa orang rajin atau tekun bisa lebih sukses dari orang pintar. Kita ambil standar sukses adalah bekerja di perusahaan yang ternama, orang pintar akan cenderung meminimalisir proses untuk dapat meraihnya yang salah satunya yaitu menitik tumpukan proses di akhir atau yang bisa disebut dengan menunda proses yang bisa dipelajari dari awal, tetapi berbeda dengan orang rajin atau tekun ketika dia menetapkan kesuksesanya untuk masuk perusahaan ternama maka dia akan berusaha untuk mencicil proses yang panjang tersebut.

satu persen memang tidak terasa dalam jangka pendek, apalagi jika kita memandang bahwa proses adalah yang harus memiliki dampak langsung dalam waktu dekat, tetapi satu persen itu akan berdampak pada jangka panjang, dan ini adalah realitanya.

Percaya dengan perubahan kecil dimulai dari menetapkan tujuan (goals) dan membuat (creating) pekerjaan yang linier, dan selanjutnya jadikan itu kebiasaan (habit). Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah sampai kapan hal itu dilakukan ? jawabanya adalah sampai kita merasakan "dataran potensi laten" atau kesuksesan mendadak.

Pertanyaan selanjutnya adalah jika hanya orientasi dengan kebiasaan dan menunggu dataran potensi laten, kenapa orang yng rajin menabung tidak juga jadi kaya ? dan kapan seseorang mengetahui dataran potensi laten itu ?

Memang tidak ada jawaban pasti untuk kasus tersebut, karena menurut penulis takaran kaya bukan melihat dari orang lain tetapi dari kita yang dulu, begitu juga dengan dataran potensi laten terkadang hal itu terjadi tanpa kita sadari. Sehingga kunci utama dari kesuksesan dengan jalan habit adalah setelah membuat tujuan (goals) lupakan sasaran itu dan fokus ke proses atau sistem.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun