Toko-Toko Buku di Jakarta yang Membuatmu Ingin Hidup Lebih Lama

Saya lagi-lagi tidak sengaja mengunjunginya. Kali itu ada sebuah event di Pos Bloc dan tanpa sengaja saya menemukan si Patjarmerah ini. Rasanya seperti menemukan sebuah hidden gem. Jika Blok M punya Jalma maka Pos Bloc punya Patjarmerah, mungkin begitu ungkapannya.  

Toko ini menarik dari segi penataan serta pemilihan tone warnanya. Rasanya seperti toko-toko buku yang mungkin akan kamu temui diluar negeri. Ada buku-buku yang bisa dibaca dan ada beberapa kursi yang juga  bisa  kamu pakai untuk membaca. 

Toko ini bisa dibilang independen, buku-bukunya lebih spesifik, dikurasi dan dikelola secara mandiri. Ada beberapa judul besar yang saya temukan, salah satu contohnya buku-buku dari Haruki Murakami, Sherlock Holmes, Pramoedya Ananta Toer bahkan buku kumpulan puisi seperti Hantu Padang dan buku-buku Sapardi Djoko Damono juga ada.

Ada juga beberapa buku terbitan Kobam seperti Obat Dungu Resep Akal Sehat karya Rocky Gerung hingga buku Penghacuran PKI karya Olle Tornquist. Di sini dijual juga buku-buku indie yang sama dengan yang ada di Post Santa seperti Raden Mandasia, Na Willa, Museum Teman Baik dan kawan-kawannya.

Toko buku Patjarmerah di Pos Bloc (dokpri/irerosana)

Meski kecil tapi toko ini menyuguhkan pengalaman berbelanja buku yang berbeda. Kamu akan merasa keren setelah mengunjunginya. Ya, hal-hal berbau indie akan membantumu merasa keren. Lebih dari itu toko ini seperti punya selera tersendiri terkait pilihan judulnya. Kamu seperti tengah berbincang dengan teman tentang buku-buku yang kamu sukai dan yang harus kamu beli. Bisa jadi sama, berbeda, atau malah dapat judul baru yang masuk ke dalam wishlist.

Toko buku yang punya selera membuatmu tidak sendirian. 

Kurang lebih itu tadi toko-toko buku unik yang sudah saya kunjungi dan patut pula kamu kunjungi ketika datang ke Jakarta. Masing-masing menawarkan keunikan baik dari segi interior maupun koleksi-koleksinya. 

Sebenarnya ada toko-toko lain yang tak kalah menarik seperti Kios Ojo Keos dan Transit Bookstore tapi saya belum mengunjunginya. Tentu saja akan saya tulis dan rekomendasikan setelah saya mengunjunginya langsung. Tunggu ya!

Toko-toko tadi tak kalah dengan perpustakaan. Mereka  sama-sama berebut hati para book lovers. Keberadaan mereka membuat kita semua enggan cepat-cepat meninggalkan dunia ini. Rasanya ingin terus hidup agar bisa mengunjunginya lalu meminang beberapa buku untuk dibawa pulang ke rumah. 

Ya Jakarta tidak hanya soal gedung-gedung bertingkat dan mall-mall megah. Mereka juga punya toko buku yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Jika kamu salah seorang yang bertanya kemana ya ke Jakarta selain Monas, Ragunan dan TMII maka tempat-tempat tadi bisa jadi jawabannya.  Selamat berburu buku :)