Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hampir Sebulan di Rumah, Bagaimana Cara Saya Membunuh Waktu?

10 April 2020   13:22 Diperbarui: 10 April 2020   14:04 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dok. pribadi /Ire Rosana Ullail

Kesal karena tak kunjung bersih, suami saya mengambil hebel sisa bangunan di belakang rumah untuk digosok-gosokkan ke lantai. Whoalaa... rupanya noda-noda tersebut hilang bersama butiran hebel yang tergerus. Ajaib,  kata saya. Rumus yang sudah sejak 5 tahun lalu kami cari rupanya kami temukan di belakang rumah, di antara lubang tikus dan dekat barang-barang tak terpakai.

Senang sekali rasanya bisa mengusir noda-noda di kamar mandi seluruhnya. "Meski sudah lama bersama tapi jujur saya sudah bosan dengan keberadaan kalian semua" hahaha.

Tetap Produktif di Tengah Pandemi

Meski akses terbatas tapi harus tetap produktif, itulah yang tengah saya kejar. Mulai menulis kembali, membaca buku kembali dan kuliah online. Setelah saya hitung-hitung, ada lebih dari 50 buku baru yang belum saya baca. Rupanya saya hobi membeli dan kekurangan waktu untuk membaca. Menulis dan membaca dalam hidup saya seolah berebut porsi, jika menulis maka tak ada sisa waktu membaca dan jika membaca maka susah untuk mulai menulis. Saya juga bingung jikalau harus memilih keduanya.

Yah begitulah, wfh saya habis salah satunya untuk memilih apakah hari ini saya akan menulis ataukah membaca.

Belajar Bahasa Asing

Di tengah kondisi apapun,  tak mungkin saya melewatkan waktu untuk menonton Drama Korea. Drakor ibarat candu bagi ibu rumah tangga. Sekali mencoba akan ketagian sampai selesai episode terakhir. 

Tak berhenti di sana, orang yang sudah mencicip satu drakor akan penasaran dengan drakor-drakor yang lain, lalu ia mulai ketagihan dan tak tahu bagaimana cara menghentikannya.

Sementara itu, waktu yang dibutuhkan untuk menonton satu drakor lumayan sangat panjang. Jumlah rata-rata episode drakor adalah sebanyak 16 -- 20 episode, dengan waktu per episode kuran glebih 30 -- 90 menit. Tentunya waktu sebanyak itu akan sia-sia jika hanya untuk menikmati cerita.

Terbitlah ide saya untuk belajar bahasa Korea. Pikir saya, jika saya tahu dasarnya maka ketika menonton bisa dikatakan bagian dari pembelajaran, bukan? Semakin banyak drakor yang saya tonton, semakin banyak pula saya belajar.

Bagaimana cara belajar saya belajar di tengah pandemi? Tentu saja gratisan dari online. Di berbagai platform tersedia pembelajaran gratis banyak bahasa, termasuk Korea. Youtube misalnya, ada beberapa channel belajar bahasa Korea yang bisa diikuti, contohnya ; Oppa Akademi, Gangnam Oppa, Bandung Oppa dan lain-lain. Saya lebih sering mengikuti Oppa Akademi karena lebih runut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun