Malang - 19 Januari 2024, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 77 Gelombang 1 memulai kegiatan Pengabdian Masyarakat (PMM). Selain mengabdi disekolah, salah satu dari rangkaian proker kami adalah mengabdi di Desa. Salah satu kegiatannya adalah melakukan sosialisasi dan sharing session bersama pemuda karang taruna Desa Tunjungtirto, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Tim PMM kami beranggotakan 5 orang yakni Deviana Nur Aisya (Koordinator), Anni'matul Huwataway (Humas), Nurul Fitri Ramadhani (Sekretaris), Sindy Khoiriyah (Bendahara), Niswa Dian Oktanty (Dokumentasi), dan Dosen Pembimbing kelompok kami Bapak Ramli Ramadan, S. Hut., MA. Kelompok kami mendapat kesempatan untuk melakukan sharing session dengan pemuda karang taruna Desa Tunjungtirto.Â
Salah satu kegiatannya diselenggarakan bersama dengan anggota karang taruna pada 18 Februari 2024 lalu yang dihadiri sekitar 20 orang.Dikarenakan kebanyakan dari anggota seusia dengan kami, maka sangat nyaman bagi kami untuk berdiskusi dan saling berbagi mengenai banyak hal, salah satunya berbagi mengenai skill public speaking yang baik dan membangun self branding di sosial media. Sebab dua hal itulah yang bisa menambah value diri seseorang, terlebih lagi untuk kalangan muda gen z seperti kami.
Seperti yang kita ketahui, sebagai mahasiswa yang kompeten di era digital ini, skill public speaking yang baik sangatlah penting untuk menyampaikan pesan dengan jelas, mempengaruhi pendapat dan sikap audiens, serta menginspirasi atau menghibur mereka. Dalam konteks bisnis, public speaking juga dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa, membangun merek, atau memperluas jaringan profesional. Selain itu public speaking memiliki kaitan erat dengan peningkatan kepercayaan diri, terutama sebagai mahasiswa. Ketika seseorang memiliki kepercayaan diri yang kuat, hal yang dilakukan juga akan terasa lebih optimal.Â
Selain itu kami juga membahas mengenai personal branding, dimana personal branding yang kuat dapat mendorong individu dalam mengembangkan kemampuan dan meningktakan self awareness, self-esteem, self-wroth, dan nilai positif lainnya. Sehingga dapat menjadi nilai pembeda atau keunikan seorang individu dari orang lain. Personal branding juga memungkinkan untuk membangun dan mengelola reputasi dengan cermat. Dengan memilih bagaimana kalian ingin dilihat oleh orang lain dan secara konsisten memancarkan citra tersebut, maka kita dapat mengendalikan bagaimana orang lain memandang diri kita.
Kegiatan kami kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Sebagai generasi muda, kami berharap kedepannya, dengan mendalami dua pilar penting soft skill tersebut bisa menjadi penunjang untuk pemuda-pemuda seusia kami yang berada di era yang sangat kompetitif nanti, agar bisa terus berkembang maju, lebih bervalue, dan selalu mencetak prestasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Selain itu, sebagai bentuk pengabdian, Tim PMM kami juga mendapat kesempatan menjadi relawan di Kantor Balai Desa Tunjungtirto di bagian divisi kesehatan. Kami sempat diperbantukan dalam proses vaksinasi/imunisasi wajib dari Dinas Kesehatan untuk anak SD seusia 8 tahun-an. Kegiatan tersebut dilakukan pada 3 SD di Desa Tunjungtirto, dan tim PMM kami mendapat mandat untuk bertanggung jawab dalam mengurusi siswa-siswa dari SDN 1 Tunjungtirto.
