Mohon tunggu...
Isa Azahari
Isa Azahari Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultant SDM

Pemerhati Pembangunan Ibukota Negara Baru. Ngakunya milenial dan Ingin berkontribusi lebih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sarjana adalah Ilmuwan yang Belum Jadi

5 April 2020   14:15 Diperbarui: 5 April 2020   14:06 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Thinkstockphotos

Sebenarnya ada dua tahap pengujian besar yang harus dilewati seorang yang ingin memperoleh gelar Doktor. Disebut pengujian besar karena banyak pengujian-pengujian kecil yang sifatnya sebagai prasyarat menuju ujian besar itu. Seperti ujian mata kuliah Kapita Selekta Filsafat Ilmu, Metodologi Penelitian, Statistik Lanjutan, Non-parametrik Statistik dll. Ujian itu adalah:  

  1. Ujian Seminar Proposal Tesis. Disini seorang skolar harus memaparkan pokok pikirannya di depan Komisi Penguji Proposal Tesis. Pokok pikiran atau temuan yang diajukannya harus sesuatu yang baru dan/atau memberikan perubahan yang berarti bagi keilmuan. Tahap ini sangat sulit dilewati. Saking sulitnya tidak sedikit peserta yang gagal melewati tahap ini. Bila peserta dinyatakan lulus uji proposal maka Ketua Penguji akan menunjuk seorang Promotor (biasanya seorang Profesor) dan dua orang ko-promotor untuk membimbing skolar tersebut  menuliskan disertasinya. Pada tahap ini skolar tersebut mendapat predikat Kandidat Doktor (Doctor Candidate).

  2. Ujian Promosi Doktor. Setelah melakukan penelitian dan dituangkan dalam sebuah Disertasi kandidat doktor tersebut akan dihadapkan pada sidang Senat Guru Besar. Sidang ini sifatnya terbuka (public exam) dimana calon doktor akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para Profesor sebelum ia dikukuhkan sebagai seorang Doktor. Sebelum sidang terbuka ada sidang tertutup yang sifatnya sangat substantif dan memakan waktu hingga seharian. 

Gelar Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada seseorang yang telah melewati ujian ketat dan dianggap mempunyai kearifan dan tanggung-jawab keilmuan yang tinggi. Seorang Doktor dapat memberikan pendapat, pertimbangan dan nara sumber bagi umum. Ucapan dan tindakannya dapat dijadikan rujukan bagi orang lain dalam mengambil keputusan.

(Disarikan dari berbagai Sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun