Mohon tunggu...
Bima Cakra Buana
Bima Cakra Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PWK

201910501078

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Lahan Pertanian di Daerah Jember

29 Agustus 2021   21:06 Diperbarui: 29 Agustus 2021   21:14 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jember yang dikenal sebagai kota tembakau karena terkenal akan kualitas tanaman tembakaunya yang tinggi serta batik asli jember yang bermotif tembakau  menjadi salah satu ciri khas disana. Hasil tanaman tembakau dari Jember biasa diolah menjadi berbagai produk yang rata-rata produksi potongan tembakau di kota ini menyentuh angka 600 juta setiap tahunnya. 

Selain dari kualitas tembakau sendiri industri  pengolah tembakau yaitu Bobbin juga memperkuat bahwa tembakau menjadi salah satu objek yang mencirikan kota Jember. Walaupun tembakau dapat dikatakan sebagai produk unggulan di Jember akan tetapi dalam menyejahterakan masyarakatnya tidak semua lahan pertanian dimanfaatkan untuk produksi tembakau

Kegiatan pertanian dapat disebut sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan manusia guna untuk menumbuhkan sumber alam hayati. Pertanian dikenal menjadi sektor terpenting dalam berjalannya sistem ketahanan pangan di Indonesia. Ketahanan pangan sendiri merupakan kondisi dimana negara mampu memenuhi semua kebutuhan pangan rakyatnya termasuk bahan pangan pokok yaitu padi yang didapatkan dari proses bertani.

Pertanian sendiri memiliki subsektor yang berupa pengelompokan berdasarkan pemanfaatan dari jenis tanaman yang dihasilkan seperti  sektor tanaman pangan, sektor perkebunan, sektor kehutanan dan lain sebagainya. Pertanian juga biasa dimanfaatkan sebagai strategi dalam pengelola sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang seringkali berubah dengan meningkatkan kualitas lingkungan dan alam atau biasa disebut sebagai pertanian berkelanjutan. Strategi pertanian berkelanjutan ini diharapkan mampu dalam menyediakan seluruh sumber daya hayati yang mampu dimanfaatkan kembali proses pembuatannya.

Pemanfaatan lahan pertanian di Jember berdasarkan luas panen masih didominasi oleh tanaman padi seluas 162.612 Ha kemudian lahan jagung sebesar 57.118 Ha dan tanaman tembakau dari berbagai jenis  mulai dari tembakau Na Oogst, Voor Oogst Kasturi, Voor Oogst Rajang, Voor Oogst dan White Burley seluas 15.563 Ha. 

Walaupun dikenal sebagai daerah tembakau, jember justru lebih banyak memanfaatkan lahannya sebagai sawah untuk menanam padi, hal ini disebabkan karena selain dari tanaman padi yang bersifat prioritas dalam strategi ketahanan pangan atau bahan pokok dalam mengelola padi juga tidak sesulit tembakau yang diharusnya mengikuti musim kemarau sebagai musim panennya.

Dalam menanam padi  sendiri dapat dilakukan bila sawah masih terdapat aliran air yang lancar dengan menggunakan sistem irigasi yang bila hal tersebut diterapkan dapat menghasilakan musim panen sebanyak empat kali dalam setahunnya. 

Walaupun sawah yang ditananmi padi terdampak banjir hal tersebut dapat berkemungkinan kecil akan menyebabkan gagal panen bila genangan banjir tidak terlalu. Jagung juga menjadi pilihan alternatif sendiri untuk petani bila sawah yang diolah kekurangan air yang dibutuhkan untuk tanaman pertanian lainnya. 

Beda halnya dengan tembakau yang hanya dapat ditanam disaat cuaca kemarau karena akar dari tembakau mudah membusuk dan daun yang mudah rusak bila ditanam saat musim hujan yang berkemungkinan besar akan terjadi genangan dan banjir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun