Sebelum adanya upaya perbaikan, kondisi telaga di sekitar saya sangat memprihatinkan. Air yang seharusnya jernih dipenuhi sampah plastik, botol, dan sisa makanan yang dibuang sembarangan. Keindahannya mulai hilang, bahkan menimbulkan bau tidak sedap. Mirisnya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan masih rendah, sehingga telaga yang seharusnya bermanfaat justru berpotensi menimbulkan masalah baru.
Melihat kondisi tersebut, saya merasa perlu melakukan sesuatu. Tujuan utama saya sederhana: mengembalikan kebersihan dan keindahan telaga, menjaga air tetap layak digunakan sehari-hari, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Namun, tentu tidak mudah. Tantangan yang muncul cukup besar. Banyak orang masih menganggap membuang sampah sembarangan sebagai hal wajar. Fasilitas tempat sampah yang terbatas membuat sebagian masyarakat memilih jalan praktis: membuang sampah langsung ke telaga. Selain itu, partisipasi masyarakat belum merata—tidak semua orang mau terlibat aktif menjaga kebersihan.
Untuk mengatasi hal tersebut, saya bersama teman-teman membentuk tim kebersihan telaga. Kami menyusun jadwal kerja bakti rutin sebulan sekali agar kondisi telaga tetap terjaga. Tidak hanya itu, kami juga melakukan edukasi sederhana kepada warga sekitar melalui ajakan langsung maupun selebaran kecil, agar masyarakat lebih sadar dan peduli menjaga kebersihan.
Perlahan-lahan, hasilnya mulai terlihat. Sampah di telaga berkurang, bau tidak sedap berangsur hilang, dan yang paling penting—masyarakat mulai jarang terlihat membuang sampah sembarangan. Perubahan kecil ini memberi harapan besar, bahwa kesadaran bersama bisa tumbuh jika ada yang memulai.
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa menjaga kebersihan bukan sekadar soal lingkungan yang indah dan sehat, tetapi juga tentang tanggung jawab bersama. Kebersihan memengaruhi kehidupan kita semua—baik diri sendiri maupun orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI