Mohon tunggu...
Rizky Arkham Ibrahim
Rizky Arkham Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya senang membaca buku jika tidak ada kesibukan lain. Selain itu, hal yang saya baca dapat saya mengerti dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warga Pulau Santen Coba Langsung Pembuatan Kopi Mangrove dan Lilin Jelantah Bersama Nyubrick FIKKIA Unair

15 Oktober 2025   20:10 Diperbarui: 15 Oktober 2025   20:20 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop pelatihan pembuatan kopi mangrove dan lilin jelantah oleh Banyuwangi Oosoji Club (sumber: Dokumentasi pribadi)

Pulau Santen, Banyuwangi – Dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir sekaligus pelestarian lingkungan, sekelompok pelaku pemberdayaan dan pemerhati mangrove menggelar pelatihan pembuatan kopi herbal berbahan dasar buah mangrove kering di kawasan Pantai Pulau Santen, Banyuwangi, pada Sabtu (11/10).

Pelatihan ini mengajarkan warga cara mengolah biji kopi lokal yang dicampur dengan buah mangrove jenis Rhizophora sp.  yang telah dikeringkan terlebih dahulu. Buah mangrove ini dikenal memiliki berbagai khasiat kesehatan, seperti menurunkan kolesterol, mengandung antioksidan tinggi, hingga membantu menjaga fungsi pencernaan.

Rhizopora sp. Sebagai Spesies Mangrove di Sekitar Pantai Pulau Santen

Foto mangrove Rhizopora sp. (Sumber:https://dkp.jatimprov.go.id/unit/dkp-tubankab//news/view/3738)
Foto mangrove Rhizopora sp. (Sumber:https://dkp.jatimprov.go.id/unit/dkp-tubankab//news/view/3738)

Para peserta pelatihan, yang mayoritas adalah ibu-ibu nelayan dan pengelola warung wisata, tampak antusias mengikuti setiap tahapan proses, mulai dari pemilahan buah mangrove, pengeringan alami, pencampuran, hingga proses sangrai bersama biji kopi.

Menariknya, kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dari Oosoji Banyuwangi Club, yakni dr. Bintari Wuryaningsih. Dalam paparannya, dr. Bintari menjelaskan manfaat kesehatan dari buah mangrove serta pentingnya mengolah potensi lokal menjadi produk bernilai tambah. Ia juga menekankan keterkaitan antara pelestarian lingkungan dengan kesehatan masyarakat pesisir secara menyeluruh.

Tim Banyuwangi Oosoji Club Bersama Nyubrick Memberikan Pelatihan Pembuatan Kopi Mangrove dan Lilin Minyak Jelantah

Workshop Pelatihan oleh Banyuwangi Oosoji Club dan Nyubrick Fikkia Unair (Sumber:dokumentasi pribadi)
Workshop Pelatihan oleh Banyuwangi Oosoji Club dan Nyubrick Fikkia Unair (Sumber:dokumentasi pribadi)

Menurut Ibu Diana, salah satu peserta pelatihan, ide kopi mangrove ini membuka peluang usaha baru bagi warga. “Selama ini buah mangrove hanya kami lihat sebagai bagian dari pohon yang mengelilingi Pulau Santen, tapi ternyata bisa dimanfaatkan dan berkhasiat. Harapannya bisa dijual sebagai oleh-oleh khas Pantai Pulau Santen, terutama oleh warga sekitar,” ujarnya.

Produk kopi herbal ini rencananya akan dikemas secara modern, dengan tetap menampilkan identitas lokal, seperti desain kemasan bergambar lanskap khas Pulau Santen, dan diberi nama “Kopi Mangrove Pulau Santen”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun