Mohon tunggu...
309_Nova Astrina Rachmadani
309_Nova Astrina Rachmadani Mohon Tunggu... mahasiswa

berenang dan menari

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mahasiswa Hukum UMM Magang di BPN Kabupaten Malang: Tak Hanya Teknis, Turut Andil dalam Pengukuran Lapangan

21 Juni 2025   20:29 Diperbarui: 21 Juni 2025   20:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengukuran BPN Kabupaten Malang

Pengukuran BPN
Pengukuran BPN

Malang -- Tiga mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yakni Nova, Sendi, dan Tata, tengah melaksanakan program magang di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Malang. Kegiatan magang ini bukan sekadar pengalaman administratif, tetapi menjadi ajang pembelajaran menyeluruh tentang tata kelola pertanahan di Indonesia.

Selama menjalani magang, ketiganya tidak hanya berperan dalam pekerjaan teknis di kantor, seperti membantu proses alih media dokumen -- yakni konversi arsip fisik menjadi digital -- serta verifikasi berkas permohonan sertifikat tanah dan input data ke dalam sistem digital BPN. Tugas teknis lainnya yang mereka tangani termasuk penyusunan peta bidang tanah serta pengarsipan dokumen pertanahan yang sudah terkomputerisasi.

Namun, yang membuat pengalaman ini semakin istimewa adalah keterlibatan langsung mereka di bagian Infrastruktur Pertanahan (IP), khususnya dalam kegiatan pengukuran tanah. Mereka turut serta turun ke lapangan bersama petugas pengukuran ke berbagai desa di wilayah Kabupaten Malang.

"Kami ikut mendampingi tim ukur ke lapangan, memegang alat ukur seperti Total Station dan GPS Geodetik, sekaligus mencatat hasil pengukuran untuk kebutuhan sertifikasi," ujar Nova. Ia mengaku pengalaman ini memberinya wawasan praktis tentang bagaimana hukum pertanahan diterapkan langsung di masyarakat.

Sendi menambahkan bahwa keterlibatan mereka di lapangan juga memberikan perspektif baru mengenai pentingnya keakuratan data dalam penyelesaian sengketa tanah. "Kami jadi tahu bahwa satu garis batas saja bisa jadi sumber konflik jika tidak diukur dengan benar. Ini pengalaman yang luar biasa," ungkapnya.

Dengan turut terjun langsung dalam kegiatan teknis dan lapangan, Nova, Sendi, dan Tata mendapatkan pemahaman holistik yang tidak hanya memperkuat teori yang mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga memperluas wawasan tentang praktik hukum agraria dan manajemen pertanahan secara nyata.

Program magang ini menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan instansi pemerintahan dapat memberikan manfaat besar, baik bagi mahasiswa maupun lembaga terkait.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun