Mohon tunggu...
Syita Risalah
Syita Risalah Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,dan kini saya sedang menjalankan perkuliahan pada semester 2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sasaran Dakwah: Rahmatan Lil 'Aalamin

3 Juni 2025   04:02 Diperbarui: 3 Juni 2025   04:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Syamsul Yakin

(Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Syita Risalah (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Sasaran dari dakwah adalah untuk menciptakan rahmat bagi semua makhluk. Ini bukan hanya ditujukan kepada umat Islam, mukmin, dan muhsin saja. Oleh karena itu, misi dakwah yang membawa rahmat ini ditujukan kepada seluruh umat manusia. Ini selaras dengan misi dakwah Nabi SAW yang dinyatakan dalam al-Qur'an, "Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam" (QS. al-Anbiya/21: 107). Ayat ini dengan jelas menegaskan bahwa dakwah Nabi SAW ditujukan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kata "rahmat" dalam konteks ini dapat diartikan sebagai kebahagiaan. Artinya, orang-orang yang mengikuti dakwah Nabi akan menemukan kebahagiaan. Di sisi lain, mereka yang menolak akan mengalami kerugian, kesengsaraan, dan ketidakselamatan. Rahmat ini sebenarnya juga dapat dirasakan oleh bangsa jin, karena kata "alam" dalam konteks ini menunjukkan bentuk jamak yang mencakup seluruh ciptaan. Jadi, target dakwah Nabi SAW mencakup baik manusia maupun jin.

Nabi SAW diberikan tugas ini karena beliau adalah sosok yang paling mulia dalam sifat-sifatnya. beliau memiliki integritas yang tinggi untuk memberikan petunjuk agar manusia bisa selamat dari siksaan di akhirat. Allah berfirman, "Sesungguhnya, telah ada pada diri Rasulullah teladan yang baik bagi kamu" (QS. al-Ahzab/33: 21). Selain itu, apa yang disampaikan oleh Nabi SAW bukanlah berdasarkan keinginan pribadi, "Dan ia tidak berbicara tentang Al-Qur'an dan penjelasannya berdasarkan hawa nafsunya. Itu (Al-Qur'an) adalah wahyu yang disampaikan kepadanya" (QS. al-Najm/53: 3-4).

Jika kita mempertanyakan bagaimana dakwah Nabi SAW menjadi rahmat bagi orang-orang kafir, perlu dicatat bahwa dakwah beliau tidak ditujukan untuk menghancurkan orang-orang kafir yang menolak. Pada masa nabi-nabi sebelum beliau, mereka yang menolak dakwah sering kali dihukum dengan berbagai siksa yang menyebabkan kematian. Namun, orang kafir pada masa kehidupan Nabi SAW merasakan ketenangan, terhindar dari kutukan dan siksaan Allah di dunia ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun