Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbunuh Gigi Palsunya

6 Agustus 2010   05:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh tidak mengasyikan bila mulut tak punya gigi, maklum gigi tuh perangkat penting bagi mulut untuk membuat nyaman sang pemiliknya. Betapa tidak nyamannya hidup bila mulut tak ada giginya, bahkan kalau giginya ompong pun kita berusaha untuk bisa menutupinya dengan gigi walau gigi palsu. Demikian juga dengan kakek John sangat membanggakan gigi palsunya, karena dengan dipasangin gigi palsu secara utuh bisa menambah kepercayaan diri kakek John. Ia tampak lebih muda dibandingkan ketika belum pasang gigi palsu, pipinya yang kempot kembali berisi. Senyumnya yang MLOWOH kembali berseri dan ia sering tertawa walau tidak lucu, sekedar untuk memamerkan gigi-gigi palsunya yang putih berderet rapi. Kini kakek bisa merasakan berbagai makanan yang tergolong KERAS dengan gigi palsunya itu. Dulu ia makan KARAK atau KERUPUK bisa sampai bermenit-menit sebelum ditelannya, kini ia bisa merasakan suara KRIUK-KRIUK dengan mantap dan menelan dengan senyum kemenangan.

Kakek John jadi sangat rajin merawat gigi palsunya itu, setiap tidur, sesuai anjuran dokter giginya, untuk melepas gigi palsunya dan dimasukkan ke dalam gelas yang diisi air dan di beri cairan pembunuh kuman, agar gigi palsunya tetap terawat bersih. Gigi palsu itu selalu berada di meja samping tempat tidur kakek. Kakek sangat mengagumi gigi palsunya itu, sering ia menciumi ketika membersihkannya, dan memandangi hingga matanya terpejam ke alam mimpi. Pada suatu hari, kakek John uring-uringan, gigi palsunya tidak ada, menghilang begitu saja. Seisi rumah pada kena semprot, dan sibuk untuk mencari gigi palsu itu. Seisi rumah sudah diubek-ubek, toh gigi palsu itu belum menampakkan tanda-tanda keberadaannya. Bahkan Kucing dan Anjing piaraan tetangga pun dicurigai, tapi bagaimana binatang itu bisa mengambil gigi palsu kakek? Sedangkan mereka tidak pernah masuk ke rumahnya? Yah, pokoknya dituduh saja, karena seisi rumah tidak ada yang mengetahui keberadaan gigi palsu kakek. Kehilangan gigi palsu kesayangannya, membuat kakek lunglai, sedih dan merana. Ketika ditawari untuk pasang gigi palsu lagi, kakek tidak mau, karena ia merasa sudah cocok dengan gigi palsunya kemarin, sudah sehati semulut dan seturut. Pokoknya kalau gigi palsunya kemarin tidak ketemu, ia tidak mau pasang gigi palsu lagi. Hal ini membuat pihak keluarga kalang kabut, karena kesehatan kakek semakin menurun drastis. Hingga pada suatu hari kakek John mengeluh perutnya sakit berat, hingga sampai mengerang dan terus pingsan. Segera pihak keluarga membawa sang kakek ke dokter. Dengan sigap dokter beserta susternya memeriksa kakek. Namun nyawa kakek tidak tertolong, ia meninggal. Namun sang dokter tetap disuruh pihak keluarga melakukan visum, untuk mengetahui penyebab sakitnya kakek John. Karena memang kakek sakitnya cuma beberapa hari dan TIDAK PUNYA riwayat penyakit serius. Akhirnya para dokter bedah mendapatkan kesimpulan yang akurat, gigi palsu yang hilang itu ternyata berada di perut sang kakek dan gigi palsu itu telah melubangi ususnya di berbagai tempat sehingga menyebabkan infeksi. Rupanya sang kakek tidak menyadari bahwa dia justru yang telah menghilangkan gigi palsunya dan telah menelannya, entah sadar atau tidak!

Sekian

Illustrasi : humorbb.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun