Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kabangkitan DIA Adalah Misteri Iman

21 April 2011   17:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:32 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://4.bp.blogspot.com/_co4WE-HxFoc/TMamiEUvf2I/AAAAAAAAACc/9TAg1T8JAq0/s1600/RISE.jpg

Memahami makna Paskah tidak mudah, sering di sana sini timbul pertanyaan, bagaimana mungkin manusia bangkit dari mati?" Oleh sebab itu perayaan Natal tampak lebih meriah, karena setiap manusia mengalami kelahiran, tetapi kebangkitan dari mati, siapa yang mengalami kecuali Yesus Kristus? "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Luk 23:34) Mengenai kebangkitan Yesus tak ada satu pun manusia yang menjadi saksi mata. Kitab Suci pun tidak mengisahkan bagaimana peristiwa itu terjadi. Empat pengarang Injil pun hanya memberikan informasi bahwa setelah hari Sabat lewat, murid-murid Yesus pergi ke makam-Nya, ternyata batu pintu makam telah digulingkan dan di dalam goa tidak ditemukan jenazah Yesus, hanya kain kafannya saja. Matius, Lukas dan Markus menambahkan bahwa Ia telah bangkit! "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku  di dalam Firdaus." (Luk 23:43) Inilah Paskah, MISTERI KEBANGKITAN, perayaan misteri penebusan. Walau tidak ada saksi mata, namun Petrus berani mengkotbahkan di depan khalayak Yerusalem bahwa para rasul telah menyaksikan dan mengalami kebangkitan Yesus Kristus. Bahkan tanpa keraguan sedikitpun. Mungkin yang menyanggahnya akan mengatakan mereka menggunakan fantasi 1001 mimpi, bagaimana logikanya? "Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!" (Yoh 19:26-27) Sederhana saja, Para Rasul atau murid Yesus pernah hidup dan bergaul dengan Yesus, yang kemudian ditangkap, disalibkan, wafat dan dimakamkan. Kemudian para rasul melihat lagi Yesus yang hidup, sejak penampakan diri sampai naik ke langit. Itulah konklusinya, Yesus telah bangkit dari mati. Apakah ini bukan jalan pikiran yang logis? Apakah ini sudah cukup? Belum. "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Mat 27:46) Kebangkitan Yesus memang suatu misteri yang melampaui kelogisan pikiran manusia, sehingga menuntut pula sesuatu yang melampui daya pikir manusia itu sendiri. Pergaulan yang erat dengan Yesus dan timbulnya keyakinan yang teguh dengan Yesus telah membuka mata dan hati mereka untuk bersaksi tentang Yesus. Mereka menjadi saksi dan pewarta kebangkitan-Nya. Untuk menjadi saksi Yesus memang dituntut syarat mutlak untuk memahami misteri kebangkitan-Nya. "Aku haus." (Yoh 19:28) Kita memang harus terlibat dalam kebangkitan itu, kita juga harus bangkit. Dalam konteks ini adalah kebangkitan hati harus dimengerti. Maksudnya hati kita pun turut bangkit karena dipengaruhi oleh kebangkitan Yesus, bangkit karena IMAN dan KRISTUS. Karena kalau kita memperingati kebangkitan Kristus tanpa kebangkitan hati kita sendiri, maka itulah tanda kehampaan iman, dan jika kita mengalami kehampaan iman tanpa kebangkitan hati, pada hakikatnya adalah mati. "Sudah Selesai!" (Yoh 19:30) Kebangkitan Yesus Kristus adalah kebenaran yang mengalirkan keyakinan-keyakinan lain yang hakiki. Bahwa kehidupan tidak hanya berhenti di liang kubur. Bahwa sengsara dan penderitaan mendapat nilai tinggi. Bahwa Yesus dari desa Nasaret ini benar-benar Kristus, Yang diurapi, Yang terpilih. Itulah sebabnya DI MANA SAJA, KAPAN SAJA, terhadap SIAPA SAJA, mereka dengan gigih membela kenyataan ini. Mereka rela ditangkap, diadili atau bahkan dibunuh sekalipun. Karena Imannya itu disebabkan Yesus yang hidup kembali itu, hadir di tengah-tengah mereka. Berbicara dan bertegur sapa, bahkan juga bersantap bersama. "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku!" (Luk 23:46) Dengan demikian, umat pengikut ajaran Yesus Kristus masa kini harus menimba kebangkitan ini. Yang bangkit bukan hanya Yesus. Yang hidup kembali tidak hanya Yesus. Tapi siapa saja yang mau bangkit dan hidup bersama-Nya. Dengan keyakinan IMAN, sekarang ini pun Yesus bangkit dan hadir di tengah-tengah kita, untuk mengundang dan mengajak kita BANGKIT bersama-Nya. BANGKIT DARI KEMALASAN, BANGKIT DARI MASA BODOH, BANGKIT DARI PRAKTEK-PRAKTEK HIDUP YANG TIDAK BENAR. Paskah yang dirayakan sebagai peringatan kebangkitan Yesus Kristus adalah suatu fakta yang momentum dan datum.

http://i43.photobucket.com/albums/e367/dieseite/happy-easter2.jpg
http://i43.photobucket.com/albums/e367/dieseite/happy-easter2.jpg
Illustrasi : donronaldofaah.blogspot.com, dieseite.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun