Mohon tunggu...
Rizka Kurnia Dewi
Rizka Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kiprah Sang Guru BK

21 Februari 2019   13:05 Diperbarui: 21 Februari 2019   13:47 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berlanjut dari artikel sebelumnya mengenai citra dan peran guru BK. Kali ini saya akan membahas mengenai "kode" dalam lingkup guru BK. Berbicara mengenai "kode" tak luput dari persoalan yang penting dan rahasia. Kode biasanya disebut juga sebagai kata sandi atau password dalam sistem komunikasi yang berisi informasi penting. Informasi ini tidak mudah diakses dengan sedemikian gampangnya, melainkan perlu tahap-tahapan yang rahasia. Arti kode sendiri di dalam kamus KBBI disebut sebagai tanda berupa tulisan atau lisan yang di sepakati untuk maksud tertentu.

Akhir-akhir ini kata "kode" dalam pemaknaannya semakin meluas. Tidak hanya dibidang informasi saja atau dibidang instansi penting. Kata "kode" masuk pada kata-kata yang sering dipakai oleh para ABG, anak baru gede. Biasanya mereka memaknai kata "kode" sebagai isyarat cinta dari seseorang yang ingin mengenalnya lebih dekat. Fungsinya masih sama, yaitu sebagai informasi penting, yang membedakan adalah ruang lingkupnya.

Seperti singkat ceita ini, ada dua anak perempuan, mereka bersahabatan. Salah satu dari mereka menyatakan ke temannya bahwasannya ia sedang di "kode" oleh seorang cowok.  Si A bilang ke temennya si B "masak ia kamu gak ngerasa di kode in sama si doi? kayaknya dia udah lama deh sengaja ngodein kamu?". Kurang lebih seperti itu, saya sendiri juga kurang memahami bagaimana para remaja sekarang yang semakin kreatif dalam memperluas makna suatu kata. Intinya kata "kode" melebar menjadi kata-kata gaul di kalangan para remaja tidak hanya di kalangan para pemegang informasi penting seperti contohnya instansi-isntansi pemerintah, bisnismen dan sekolah saja.

Nah, masuk dalam topik utama kali ini, saya akan menjelaskan bagaimana pemaknaan kata "kode" dikalangan sekolah, khususnya dikalangan guru BK. Istilah "kode" biasanya disandingkan dengan kata "etika"atau "etik". Etika dalam  KBBI memiliki arti sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak. Sedangkan etik memiliki arti sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Bila digabungkan dua kata ini, biasa dikenal dengan istilah "kode etik" guru. Kode etik guru dapat diartikan sebagai norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan bertingkah laku dalam berprofesi.

Menurut Uman S dalam jurnalnya (2007: 44) Kode etik profesi yaitu serangkaian peraturan professional yang harus dipergunakan para anggota suatu profesi dalam pelaksanaan prektek profesionalnya. Semua anggota harus tunduk pada peraturan ini, dikarenakan aturan ini sudah ditetapkan dan dipertanggungjawabkan oleh semua anggota profesi terseebut dalam melaksanakan tugasnya. Adapun anggota yang melanggar maka pemberian sanksi atau hukuman oleh masyarakat organisasi profesinya. Rancangan kode etik guru BK atau konselor Indonesia tahun 2001, memuat tentang

A)Kualifikasi konselor

1. Nilai, sikap, ketrampilan dan pengetahuan

2. Pengakuan atas kewenangan sebagai konselor

B)Kegiatan profesiaonal

1. Penyimpanan dan penggunaan informasi

2. Penanganan klien

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun