Mohon tunggu...
Michael Francesco
Michael Francesco Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

AMDG

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tukar Tambah Organ Sebabkan Kanker?

28 September 2019   14:18 Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:52 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah beredar rumor diantara kalangan masyarakat yang menyebutkan bahwa transplantasi organ pada manusia menimbulkan resiko munculnya sel kanker pada tubuh penerima organ, benarkah rumor ini? 

Lewat artikel ini saya akan membahas rumor ini, namun ada baiknya saya menjelaskan apa itu transplantasi, sejarahnya dalam dunia medis dan cara persebaran kanker.

Transplantasi adalah pemindahan suatu organ atau jaringan pada suatu tubuh ke tubuh lain, atau pemindahan organ atau jaringan pada satumtubuh yang sama. 

Tujuan transplantasi ini adalah mengganti suatu organ atau jaringan yang telah rusak dengan organ atau jaringan yang masih berfungsi sehingga tubuh dapat berfungsi seperti sediakala. Transplantasi yang lazim terjadi di dunia medis adalah tulang, ginjal, hati, jantung, paru-paru, tendon, kulit, pembuluh darah.

Transplantasi organ sendiri sudah dilakukan sejak abad 16 dengan dilakukannya cangkok kaki. Namun, para dokter menyebut abad 18 sebagai tonggak dimulainya kemajuan di bidang transplantasi. 

Pada tahun 1954, transplantasi ginjal pertama berhasil dilakukan oleh Dr. Joseph Murray. Lalu di tahun 1960-an operasi ginjal dan pankreas pertama dilakukan. 

Setelah melihat beberapa transplantasi organ yang telah berhasil, para dokter berusaha untuk mengembangkan teknik transplantasi untuk tujuan yang lebih besar : transplantasi jantung. 

Dan akhirnya Dr Christian Barnard, seorang ahli bedah dari Afrika berhasil mentransplantasikan jantung pertama kalinya di tahun 1967 pada bulan Desember. Sejak saat itu, transplantasi berubah status dari eksperimental menjadi suatu prosedur yag terbukti ampuh untuk mengobati kerusakan organ - organ vital tertentu.

Baru-baru ini dunia medis mengadakan penelitian baru dan menyebutkan bahwa penerima organ dalam transplantasi organ memiliki resiko lebih tinggi dari manusia normal. 

Dr Eric Engels, peneliti senior bagian infeksi dan epidemiologi dari Divisi Epidemiologi Kanker dan Genetika di US National Cancer Institute di Rockville mengkaji data sebanyak hampir 176.000 transplantasi organ padat yang dilakukan pada tahun 1987 hingga 2008 di AS. 

Para peneliti menemukan bahwa angka kejadian keseluruhan kanker 2,1 kali lebih tinggi dari yang diharapkan dalam populasi non transplantasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun